Jumat, 09 Desember 2011

PERTEMUAN PARA MANTAN ANGGOTA KPU TAHUN 2003 - 2008 JADI AJANG TEMU KANGEN

Mantan Anggota KPU Periode 2003-2008
Semarapura, Rapat yang digelar Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung dalam rangka pembahasan pembayaran uang penghargaan bagi Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung penyelenggara Pemiliha  Umum tahun 2004 periode 2003 sampai dengan 2008, Rabu, 7 Desember 2011 di Ruang Ketua yang membahas tentang tata cara pembayaran dan kelengkapan pengamprahan termasuk pajak yang dikenakan.
          Pertemuan yang dihadiri oleh Anak Agung Gde Parwatha (Ketua saat ini), Tjokorda Raka Partawijaya, SE (anggota saat ini), Wayan Suniata, SH, Komang Artawan, SH, Putu Suarjana (mantan anggota) ini berlangsung secara kekeluargaan. Rapat yang dibuka oleh Ketua KPU Klungkung Anak Agung Gde Parwatha yang kemudian agenda dipaparkan oleh Sekretaris KPU Klungkung Drs. I Dewa Ketut Sueta Negara yang sedianya membahas mengenai uang penghargaan yang akan diberikan kepada anggota KPU terdahulu dengan pertunjuk teknisnya sudah pasti dan bisa diamprah melalui KPPN ini malah menjadi ajang reuni bagi mereka. Dengan gaya canda dan tawa mengiringi pertemuan tersebut dikarenakan kelima mantan anggota dan dua yang masih menduduki jabatan jarang bisa ketemu disebabkan oleh kesibukan masing - masing.
          Rapat yang tadinya serius tapi menjadi sangat familiar ketika mereka masing - masing menceritakan kenangan - kenagan saat masih bersama dan menyelenggarakan Pemilihan Umum pada Tahun 2004 yang baru pertama kali dilaksanakan secara langsung. Suka duka mereka alami dengan kebersamaan, perbedaan pendapat tidak menjadi halangan untuk bersatu menyelesaikan tugas - tugas yang menjadi tanggung jawab. Walau sudah tidak bertugas`kekompakan ini masih bisa dijalin dengan saling kontak lewat telpone dan diharapkan untuk bisa memberikan masukan ataupun membatu KPU Klungkung demi pembangunan demokrasi dan rakyat Srombotan yang kita cintai bersama. (Mediacenterkpuklungkung)


Kamis, 10 November 2011

10 NOVEMBER MOMEN PENTING BAGI KPU KLUNGKUNG TELADANI PARA PAHLAWAN

Semarapura. Sepuluh November merupakan momen penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk memperingati Hari Pahlawan Nasional. Namun perayaan jangan hanya sebagai hal rutinitas`saja, namun harus selalu menjadi bahan renungan untuk menggerakkan hati nurani dalam mencontoh atau mencerminkan sifat - sifat para pahlawan dalam membela dan mempertahankan negeri yang kita cintai dari para penjajah. Dalam era saat ini sifat kepahlawanan ini bisa kita tauladani dengan mengabdi dengan tulus iklas`kepada negara dan rakyat. Untuk hal tersebut maka senbagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dipercaya sebagai abdi negara maka harus bisa memberikan tenaga dan pikiran dalam membangun dan menata kembali birokrasi guna kesejahteraan rakyat. 
              KPU Klungkung menyikapi hal tersebut dengan mengikuti Apel Upacara Bendera di Lapangan Puputan Klungkung (10/11/2011) pagi bergabung bersama - sama PNS Daerah. Berbaurnya Pegawai Pusat KPU dan Pegawai Daerah ini cermin sebuah harmonisasi KPU Klungkung dalam kerjasama yang baik dengan Pemerintah Daerah. Selain itu diberbagai kegiatan KPU Klungkung selalu diikutkan dan berpartisipasi dalam peringatan nasional maupun kegiatan daerah (Agama) misal jika ada piodalan atau wali maka KPU Klungkung selalu diundang seperti wali yang akan datang di Pura Pasar Agung (nganyarin, 14/10/2011) wali di Pura Watu Klotok, Pura Kentel Gumi dan yang lainnya. Untuk Hari Pahlawan KE 66 Staf KPU Klungkung bergotong royong membuat spanduk dengan Tema "DENGAN SEMANGAT KEPAHLAWANAN KITA BANGUN KARAKTER BANGSA" sesuai Surat Panitia Tetap Peringatan Hari Pahlawan dan Napak Tilas Kabupaten Klungkung, tertanggal 2 Nopember 2011, Nomor : 465/936/STKT, Perihal : Pengibaran Bendera Merah Putih dan Pemasangan Spanduk. Sedangkan untuk Hari Kesehatan Nasional ke - 47 membuat spanduk dengan Tema "CINTA SEHAT, PERILAKU PASTI BERSIH DAN SEHAT", sesuai dengan Surat Sekda Klungkung, tertanggal 19 Oktober 2011, Nomor : 004.5/2172/UM, Perihal : Pemasangan Spanduk. KPU Klungkung harus memegang teguh tekad pahlawan guna mengemban kemerdekaan dengan menjalankan Pemilu yang Langsung, Umum Bebas Rahasia dan Jujur Adil (LUBERJURDIL).

Jumat, 04 November 2011

TINGKATKAN SDM KPU KLUNGKUNG IKUTI DIKLAT – DIKLAT

Foto bersama saat Penutupan Diklat Bendahara
Dalam rangka tingkatkan sumber daya manusia sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung ikutkan beberapa staf untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) tahun 2011 tersebut seperti Diklat PPAKP (Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah) kelas regular diikuti oleh Nyoman Putri Rusini, sedangkan Diklat PPAKP Manajerial diikuti oleh Kepala Sub Bagian Keuangan, Umum dan Logistik, Ida Bagus Made Weda. Untuk Diklat Bendahara diikuti oleh Bendahara Pengeluaran Sekretariat KPU Kabupaten Klungkung I Nyoman Twina Oka. Dilat tersebut diatas dilaksanakan oleh Dirjen Perbendaharaan Kementrian Keuangan. Ditahun 2010 juga mengikuti hal yang sama dengan peserta dari KPU Klungkung Luh Putu Oka Murtika Dewi (kelas reguler), I Ketut Sukiasna (Pejabat Penanda Tangan SPM) untuk kelas manajerial. Diklat Keuangan sangat penting guna akuntabilitas dan terselenggaranya adminstrasi/pengelolaan keuangan yang baik (wajar tanpa pengecualian/WTP), yang untuk saat ini KPU se - Propinsi Bali masih dalam kondisi wajar dengan Pengecualian (WDP)
            Sedangkan untuk ujian sertifikasi serta Diklat Teknis Pengadaan Barang dan Jasa diikuti oleh beberapa Kepala Sub Bagian, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Staf sesuai dengan Surat dari Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Klungkung serta Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Klungkung. Pihak KPU Kabupaten Klungkung dengan keikut sertaan Sekretariat KPU Kabupaten Klungkung menjadi berkembang dan lebih meningkatnya Sumber Daya Manusia selain pendidikan formal yang telah dimiliki. Sebelumnya KPU Klungkung yang mengikutkan Ketuanya Anak Agung Gde Parwatha dan staf Putu Rudi Tanaya dalam Bridge Pelaksanaan Pemilihan Umum kerjasama KPU se Bali dengan salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat yang peduli Pemilu dari Negara Australia. Ujian Sertifikasi juga telah dilaksanakan dengan mengikuti pelaksanaan dari pemerintah daerah yaitu Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Klungkung yang diikuti oleh Komitmen (Kardono), Staf (I Nengah Sudata) dan Kasubag Hukum, Senin 3 Nopember 2011, Untuk Diklat Tenis dan Ujian Sertifikasi yang dilaksanakan dari tanggal 7 s/d 10 Nopember 2011 yang dilaksanakan oleh Badan Pembanguan Pemda Klungkung sedangkan nantinya juga yang diadakan Badan kepegawaian Daerah menyasar pejabat eselon III dan IV untuk KPU Klungkung diikuti oleh Kasubag Keuangan dan Logistik serta Kasubag Teknis dan Hupmas. (mdkpuklk)

Selasa, 01 November 2011

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 04 Tahun 2011

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 04 Tahun 2011 Tentang Pedoman Standar Gedung Kantor Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Komisi Independen Pemilihan Provinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dan Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota

Undang-Undang Penyelenggara Pemilihan Umum

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelengggara Pemilihan Umum sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007.

Senin, 31 Oktober 2011

PERSIAPKAN PEMILUKADA GUBERNUR TAHUN 2013 DENGAN SIMULASI DI TPS

Denpasar, Pemilihan Umum Kepala Daerah merupakan sebuah hajatan penting yang diselenggarakan daerah propinsi maupun kabupaten. Keberhasilan dan lancer pelaksanaan sangat diharapkan oleh semua pihak, guna menjamin hak pilih maupun hak untuk dipilih. Permasalahan – permasalahan akan muncul jika pelaksanaan kurang persiapan atau tahapan yang tidak teratur. Untuk menyikapi beberapa kepentingan tersebut Komisi Pemilihan Umum Propinsi Bali bersama – sama Kabupaten/Kota selenggarakan simulasi dan pendataan permasalahan pada saat Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum. Salah satu anggota yang merupakan Srikandinya KPU Propinsi Bali Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu  Wina menyatakan tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara merupakan puncak Pemilu, karena saat itu rakyat menyalurkan hak pilihnya. Maka kenyamanan dan terprogramnya pelaksanaan pasti diharapkan semua pihak, memang tidak  sempurna sekali namun jika terjadi permasalahan bisa diminimalisir atau  dicarikan jalan keluar.
            Maka dari itu Komisi Pemilihan Umum Propinsi Bali mengadakan simulasi pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara ditingkat  Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Senin, 31 Oktober 2011. Simulasi ini bertujuan untuk mensosialisasikan tahapan serta memberikan pengetahuan tambahan bagi anggota KPU dalam pelaksanaan Pemilukada Bali di tahun 2013 nanti. Simulasi dengan melibatkan anggota KPU Kabupaten/Kota dan beberapa staf sekretariat dengan membagi beberapa peran. Ada yang berperan sebagai Anggota KPU Kabupaten  yang menseting logistik yang akan didistribusikan ke KPPS, peran Anggota KPPS, Petugas Kemanaan, Saksi- saksi calon, Panwas lapangan, dan Pemilih. Kegiatan diawali dengan pengesetan logistik yang dimasukkan kedalam kotak suara dan dikirim ke KPPS, setelah itu dengan Pembukaan TPS dan dimulainya peran pelaksanaan Pemungutan Suara maupun penghitungan suara. Yang ditunjuk sebagai pemilih diberikan peran Pemilih Ganda, Pemilih Buta Aksara, Buta Warna, Buta Mata, Tuna Daksa, Saksi yang terlambat diamana peran tersebut bisa diantisipasi oleh KPPS. Pemilih mana saja yang bisa didampingi seperti Buta Mata dan Tuna Daksa.
            Simulasi yang dihadiri oleh Anggota KPU Pusat Divisi Keuangan dan Logistik I Gusti Putu Artha, Ketua KPU Propinsi Lanang Perbawa dan Sekretaris. Dikesempatan tersebut Gusti Putu Artha memberikan banyak pengarahan tentang tata cara pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara termasuk pergantian Surat suara yang maksimal Cuma bisa sekali dan Surat Suara masih memungkinkan. Selain itu pihaknya juga memberikan informasi tentang perkembangan di Jakarta, seperti Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu dimana untuk Propinsi dan Kabupaten/Kota masa kerja KPU tetap lima tahun tidak ada pengurangan. Ini merupakan angin segar bagi rekan – rekan di Propinsi dan Kabupaten/Kota, juga bagi Sekretariat karena kami (KPU pusat/md) sudah mengusulkan kenaikan uang kehormatan, peningkatan eselonisasi, dimana dalam usulan KPU Pusat dibawah sekjen ada Deputi, di Propinsi Sekretaris KPU eselonnya II/a, dibawahnya ada Biro, dikabupaten/Kota Sekretarisnya eselon II/b dan dibawahnya ada Kepala Bagian tegas Artha.            Simulasi yang dibarengin dengan identifikasi permasalahan ini, langsung dicarikan solusi dan nantinya hasilnya akan menjadi acuan pembuatan buku pentunjuk teknis pelaksanaan Pemilu Kada Propinsi Bali (Modul KPPS) serta agar menjadi tuntunan bagi penyelenggara Pemilu dari tingkat Propinsi sampai TPS. Simulasi yang dilakukan dibawah pohon depan Padmasana KPU propinsi ini berlangsung dengan suasana penuh interupsi dan diskusi guna mencari jalan keluar yang terbaik sehingga terlihat seperti tawa canda peserta.Dalam kesempatan itu KPU Klungkung mendapat peran Anggota KPPS (Made Sri Utami), KPUD Divisi Logistik (Made Kariada), Pemilih yang salah memberikan tanda pada surat suara (Tjokorda Raka Partawijaya) dan Pemilih yang sudah pernah memilih (pemilih ganda) Wayan Putra. (wp.mediacenterkpuklk).

Jumat, 21 Oktober 2011

CAMPLUNG HIJAUKAN PANTAI (NYEGARA GUNUNG) GOA LAWAH


Tanam camplung didampingi staf Desa
Dawan, Program sosial Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung, dengan menanam pohon (vegetasi) pantai, Jumat, 21 Oktober 2011 menyasar Pantai yang terkenal oleh umat Hindu sebagai tempat untuk upacara agama yaitu Nyegara Gunung setelah mengadakan Ngaben/Pelebon atau Karya di suatu pura. Tempat tersebut dikenal dengan sebutan Pantai Goa Lawah, karena ditimur pantai dimaksud terdapat Pura Sad Kahyangan dengan ciri khas Goa yang didiami oleh ratusan Kelelawar (lawah-bali). Maka dari itu sangat tepat jika KPU Kabupaten Klungkung memilih pantai tersebut untuk dijadikan sasaran vegetasi pantai yang bertujuan jika tanaman camplung bisa tumbuh dan mencegah abrasi oleh air laut yang kian naik karena iklim dan mencairnya es dikutub.
            Penanaman pohon Camplung yang cocok dengan iklim dan kontur tanah pantai ini dihadiri oleh Ketua KPU Klungkung Anak Agung Gde Parwatha, Sekretaris I Dewa Ketut Sueta Negara, Staf Desa Pesinggahan serta Staf Sekretariat. Denga pemandangan yang hijau nantinya diharapkan pantai ini tidak saja menjadi tempat upacara namun bisa sebagai destinasi pariwisata selain berkunjung k Pura Goa Lawah namun singgah untuk sekedar dudukduduk atau menikamati angina pantai. Stategisnya Pura dan Pantai ini terlihat karena jalur penghubung satu - satunya  jalan dari Denpasar menuju objek wisata Candi Dasa.
cangkul - cangkul yg dalam menanam camplung

Maka dari itu kita sebagai masyarakat harus sedikit peduli untuk menjaga lingkungan sekitar guna menumbuh kembangkan penghijauan mendukung Bali Hijau dalam pengembangan wisata alam. Kepedulian ini juga harus dilakukan oleh seluruh masayarakat tidak hanya pada penanaman pohon saja namun juga pada kebersihan, karena pantai yang sering diapakai untuk upacara kadang banyak sampah yang berserakan. Kepedulian ini bisa dilakukan dengan kegiatan bersih – bersih sampah bersama setelah melakukan upacara, ini bertujuan untuk mengurangi sampah yang berserakan. Selain itu akan membuat nyaman dan asri lingkungan saat kita bersembahyang. Selain itu kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan harus selalu dijaga, karena tanpa kesdaran dari diri sendiri susah untuk bisa lingkungan sekitar bebas dari sampah.
Penghijauan pantai Goa Lawah merupakan awal yang patut didukung guna menumbuhkan sebuah cinta akan lingkungan, walapun sekecil apapun jika kita bisa berbuat untuk alam, maka suatu saat alam akan menyelematkan kita dari bencana. Satu pohon akan memberi nafat puluhan manusia, maka dari itu rasa terimakasih kita terhadap mereka bisa diwujudkan dengan menanam lebih banyak pohon, memelihara serta menjaga lingkungan sekitar dari kerusakan dan sampah. Tanamlah Pohon minimal sepuluh batang di Rumah, dua puluh batang disekitar lingkungan maka niscaya Bumi ini akan selamat dari kerusakan lapisan Ozon dan menyelamatkan kehidupan dimasa depan. (wpmediacenterkpuklk).

Kamis, 20 Oktober 2011

ANGIN SEGAR BUAT MANTAN ANGGOTA KPU TAHUN 2004

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 83 Tahun 2010 tentang Pemberian Uang Penghargaan Bagi Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komisi Pemilihan Umum, Ketua dan Anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Ketua dan Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagai Penyelenggara Pemilihan Umum Tahun 2004 dan juga telah keluarnya Surat Penetapan Daftar Revisi Anggaran (DRA) TA 2011, Provinsi Bali, Nomor : 22/076.01/2/2011, maka ada angina segar buat Ketua dan Anggota KPU dari berbagai jajaran untuk mendapat Uang Penghargaan. Uang penghargaan ini merupakan sebuah penghargaan yang diberikan karena penyelenggaraan Pemilihan Umum baik untuk pemilihan umum Anggota dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maupun pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2004 telah berhasil terselenggara dengan lancar.
            Pemberian Uang Penghargaan ini juga berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 2003 tentang Hak Keuangan Pimpinan dan Anggota Komisi Pemilihan Umum besera Perangkat Penyelenggara Pemilihan Umum serta Pimpinan dan Anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum, Kepada Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komisi Pemilihan Umum, Ketua dan Anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Ketua dan Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota diberikan penghargaan pada akhir masa jabatannya. Besaran uang penghargaan seperti tercantum pada Pasal (2) Peraturan Presiden tersebut sesuai jabatan yang diemban dan tingkatan yang berbeda serta penghitungan masa kerja (pasal 3).
            Pengecualian juga diberlakukan jika Ketua, Wakil Ketua dan Anggota KPU, Ketua dan Anggota KPU Provinsi dan Ketua dan Anggota KPU Kabupaten/Kota sebagai penyelenggara Pemilihan Umum Tahun 2004 tidak diberikan jika : Dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah ditetapkan memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih, Dijatuhi pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana Pemilu, Melakukan perbuatan yang telah terbukti menghambat KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dalam mengambil keputusan dan penetapan sebagaimana ketentuan peraturan perundang – undangan (pasal 5). Untuk mereka yang meninggal dunia uang tersebut diberikan kepada janda/duda atau ahli warisnya (pasal 6). Namun dalam ketentuan ini akan diatur oleh Menteri keuangan dan Ketua KPU, untuk itu pencairan dananya masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari kedua lembaga tersebut  (pasal 7). informasi selengkapnya bisa dilihat dalam www.kpu.go.id  (mdckpuklk)

Jumat, 14 Oktober 2011

Ketua KPU Klungkung Dorong Peningkatan Kuota Perempuan Lebih Dari 30 % Dalam Pengajuan Caleg



Ketua KPU Klungkung tampak serius memberikan penjelasan
Semarapura, Hal tersebut disampaikan Anak Agung Gde Parwatha, Ketua KPU Kabupaten Klungkung dalam acara yang berlangsung di ruang Rapat Sabha Mandala DPRD Kabupaten Klungkung pada hari Jumat, 14 Oktober 2011. Dalam kesempatan tersebut hadir istri-istri anggota  DPRD Kabupaten Klungkung yang tergabung dalam GATRIWARA ( Gabungan Istri Anggota Dewan) Kabupaten Klungkung dan Gabungan Organisasi Wanita di Kabupaten Klungkung sebagai peserta. Diwaktu satu setengah jam tersebut Anak Agung Parwatha yang ditunjuk sebagai narasumber tunggal ini banyak menyoroti mengenai berita terkini mengenai Pemilihan Umum di tingkat pusat serta keterwakilan kaum perempuan di DPRD Kabupaten Klungkung. Dalam pemaparannya, tokoh dari Puri Satria Klungkung ini, menyampaikan mengenai kuota minimal 30 % perempuan dalam kepengurusan partai politik dan pengajuan calon legislatif dalam Pemilu. Dalam aturanya kuota perempuan memang sudah diperhatikan namun kedepan hal ini bisa ditngkatnya lebih dari 30 %. hal ini bertujuan untuk memperhatikan kesetaraan Gender antara Wanita dan Laki-Laki dalam bidang Politik, sehingga amanah  dari Peraturan Perundang-undangan bisa terpenuhi. Kedepan diharapkan akan diadakan penyederhanaan Partai Politik melalui proses Pemilu, berdasarkan pilihan dari masyarakat, sehingga masyarakat lebih mudah menggunakan haknya dan juga tidak dibingungkan oleh banyaknya pilihan.
Para istri anggota Dewan sebagai peserta
                        Para Peserta yang merupakan kebanyakan kaum Perempuan mempertanyakan  cara mengantisipasi terjadinya money politik pada saat pelaksanaan Pemilu, selain itu juga menekan agar anggaran untuk maju sebagai calon dalam Pemilu bisa lebih murah, dan apakah mungkin untuk periode sekarang bisa memperjuangkan kesetaraan gender dalam bidang politik. Menyikapi hal tersebut Gung Parwatha menyatakan jika masyarakat ada yang mengetahui dan punya bukti pada saat Pemilu adanya praktek money politik agar segera melaporkanya ke pihak berwenang seperti Panwas Pemilu. Dan KPU dalam hal ini selalu menghimbau kepada siapapun untuk menghindari praktek  yang kurang baik dalam Pemilu dan bahkan saat ini telah membuat himbauan berupa spanduk tentang No Money Politic, No Money Laundry, No Courroption. Untuk biaya murah bagi calon legislatif itu tergantung pada kemampuan, serta jika bisa disrankan dalam sosialisasi memakai sistem yang lebih efektif seperti tidak lagi membuat balihoo, namun mengedepankan pertemuan – pertemuan langsung seperti yang lagi ngetrend saat ini simakrama. Mengenai perjuangan kesetaraan Gender pihak KPU Kabupaten Klungkung selalu mendukung dan bahkan mendorong kuota caleg perempuan lebih dari 30 %. (twinamediacenterkpuklk)

Rabu, 12 Oktober 2011

PIODALAN PURA JAGAT NATHA KABUPATEN KLUNGKUNG


Staf KPU sedang Sembahyang saat Wali di Pura Jagatnatha
Semarapura, Selasa, 11 Oktober 2011 bertepatan dengan hari Purnama Kapat, di Pura Jagat Natha Kabupaten Klungkung melaksanakan upacara Puja Wali. Upacara ini datangnya setahun sekali sesuai dengan hari suci menurut penanggalan kalender Bali yang dipuput oleh Ida Pedanda ini dilengkapi dengan tari wali dan Tabuh Gong. Pura yang terletak tepat dijantung Kota Semarapura tepatnya di Jalan Gajah Mada, sebelah timur laut (kaja Kangin) Kantor Bupati Klungkung atau Utara Monumen Puputan Klungkung dari perempatan Kanda Pat Sari keutara sekitar 100 meter, ini merupakan Kahyangan Jagat Kabupaten Klungkung yang merupakan sungsungan umat Hindu secara keseluruhan. Tampak dalam Puja Wali tersebut umat tumpah ruah melaksanakan persembahnyangan bersama secara khusuk walaupun panas matahari pada saat itu cukup menyengat.
                        Tampak hadir para manggala Pemerintah serta Pegawai Negeri dilingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung sangat antusias mengikuti prosesi upacara Piodalan yang dimaknai sebuah pengorbanan dan bakthi kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam sebutan Sang Hyang Jagat Natha penguasa jagat raya. Umat melaksanakan persembahyangan guna mendapat wara kerta nugraha serta keselamatan dalam melaksanakan kegiatan keseharian serta mendapat perlindungan dan bimbingan dari Beliu. Umat berkesemapatan untuk melaksanakan persembahyangan mulai saat ini sampai dengan nyineb yaitu 11 s/d 14 Oktober 2011. Sedangkan untuk jajaran KPU Kabupaten Klungkung akan pedek tangkil ngaturang bakti pada saat nganyarin Rabu, 12 Oktober 2011, karena pada saat puncak pujawali bersamaan dengan Piodalan di Padmasana setempat. (wpmediacenterkpuklk)

Selasa, 11 Oktober 2011

KEAKRABAN IRINGI SUASANA PUJA WALI DI PADMASANA KPU KLUNGKUNG

Ngayah ngaturang prayascita
Semarapura. Nemoning Purnama Kapat, Anggara Paing, Sasih Kapat, Selasa, 11 Oktober 2011, Umat Hindu Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung mengadakan Upacara Puja Wali /Piodalan ngetiban (satu tahun sekali menurut kalender Bali) di Pelinggih Padmasana dan Penunggun Karang. Sebagai Umat Hindu harus selalu eling terhadap apa yang telah digariskan oleh leluhur dan sesuai dengan kitab suci Weda maupun dasar sastra yang telah ada. Dalam Agama Hindu dikenal yang namanya Panca Yadnya yaitu : Dewa Yadnya (persembahan/korban suci tulus iklas kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa beserta prebawanya), Rsi Yadnya (persembahan suci tulus iklas kepada para Rsi/Pendeta/Pemuput yadnya/Orang Suci), Pitra Yadnya (persembahan suci tulus iklas kepada para leluhur), Manusa Yadnya (upacara suci kepada sesama manusia), Butha Yadnya (korban suci tulus iklas kepada para Butha/Ibu Pertiwi). Dengan konsep tersebut jajaran Komisi Pemilihan Umum mengadakan Puja Wali setiap tahun sekali di Padmasana setempat.

                        Upacara Puja Wali yang dilengkapi dengan Pecaruan Eka Sato (ayam brumbun) diareal masing – masing pelinggih ini dipuput oleh Jero Mangku Pura Dalem Kresek (Jero Mangku Suar), diawali dengan pemrayascita di lingkungan kantor. Menurut Srati Banten Ni Nyoman Ardani, Upakara Prayascita bertujuan membersihkan sarana dan prasarana upakara serta lingkungan tempat pujawali agar nantinya saat pelaksanaan upacara berlangsung dengan suci, prayascita juga dilakukan kepada umat pemedek agar mereka dalam persembahyangan nanti bisa khusuk dan bakti suci antara pikiran, ucapan dan prilaku tegas wanita yang juga merupakan istri dari staf secretariat.
                        Sedangkan menurut Ketut Sukiasna yang dipercaya untuk mengurus segara keperluan upakara Puja Wali mengatakan, agar memaknai Puja Wali ini tidak hanya pada upakara sesaat namun agar menjadi sebuah tonggak bagi umat Hindu untuk menjalankan ajaran agama serta selalu bakthi kehadapan Ida Sang Hyang Widi dalam kesempatan apapun setiap hari. Puja Wali yang berjalan khidmat ini dihadiri oleh Ketua KPU Anak Agung Gde Parwatha, Anggota Tjokorda Raka Partawijaya, Sekretaris I Dewa Ketut Sueta Negara beserta staf sekretariat ini dilanjutkan dengan persembahnyangan bersama dengan Puja Trisandya dan Kramaning Sembah.
(Umat bersila menunggu persembahyangan)
Suasana keakraban dan rasa kekeluargaan terlihat pada saat nunas lungsuran atau nyaagang, dimana seluruh umat nunas/makan bersama tanpa mengenal status dan derajat. Seluruh jajaran nyaagang lungsuran dengan tidak merasa canggung dan saling bercengkrama, tawa canda membuat kenikmatan tersendiri yang belum tentu didapat pada saat suasana kerja. Hal ini menjadi sebuah contoh harmonisasi antar umat yang harus selalu dipupuk kemudian hari serta rasa gotong royong guna dalam menyelesaikan sebuah permasalahan nantinya. Kini waktunya jajaran KPU Klungkung untuk mendekatkan diri kepeda sang pencipta setelah beberapa lama berkutat pada tugas/kewajiban menjalankan Pemilihan Umum.
Ketua KPU Klungkung Anak Agung Gde Parwatha berharap kedepan upacara puja wali bisa ditingkatkan dengan kelengkapan Mlaspas Madya dengan Upakara Bebangkit. Hal ini perlu karena bangunan Padmasana sudah rampung diperbaiki dan dulu hanya diupacarai dengan upakara pemlaspas alit. Mlaspas Madya penting guna menyucikan sarana padmasana dan Penunggun karang agar suci dan selalu menjadi pelinggih Beliau serta menjadi tempat bagi umat dalam mendekatkan diri serta bakti tulus kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa. Dapat disampaikan untuk pembangunan tembok penyengker dan lantai tempat suci tersebut merupakan hasil gotong royong dan swadaya jajaran KPU Klungkung serta pengerjaannya juga dilakukan staf. (wpmediacenterkpuklk)

Kamis, 06 Oktober 2011

KPU KLUNGKUNG CERAHKAN SMK N 1 NUSA PENIDA TENTANG PENTINGNYA PEMILU



Nusa Penida, Unsur – unsur yang harus dipenuhi untuk menjadi sebuah Negara seperti harus adanya Wilayah, Pemerintahan, Rakyat, Pengakuan dari Negara lain. Dari unsur tersebut diatas Pemerintah adalah salah satunya, itu berarti untuk membentuk pemerintahan harus adanya lembaga – lembaga Negara. Indonesia saat ini terdiri dari beberapa lembaga Negara seperti, Eksekutif terdiri dari Presiden, Gubernur dan Bupati (Pemerintah), Legislatif yaitu : DPR, DPD, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota, Yudikatif seperti lembaga hukum, lembaga konstitusi seperti KPK, lembaga keuangan  seperti BPK, BPKP da lembaga lain.
                        Dari lembaga tersebut merupakan anggotanya dipilih oleh rakyat dengan Pemilihan Umum dan lembaga lain merupakan bentukan dari lembaga yang dipilih oleh rakyat tersebut. Adapun lembaga dimaksud Dewan Perwakiln Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota, Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati. Pilihan Rakyat ini dilakukan dengan demokratisasi yang umumnya disebut Pemilihan Umum.  Pemilihan Umum merupakan hajatan lima tahunan sesuai dengan tingkatanya.  Maka dari itu Pemilihan Umum atau menjadi sangat penting bagi bangsa dan Negara yang berdaulat. Dengan pentingnya Pemilu maka partisipasi masyarakat sangat diharapkan. Masyarakat pemilih untuk aktif mencari informasi dan menggunakan haknya dan memilih calon – calon pemimpin yang akan membawa nasib kita lima tahun kedepan. Salah pilih berarti nasib kita gadaikan kepada mereka lima tahun lamanya. Untuk itu menjadi pemilih yang cerdas diperlukan saat ini, karena dengan memilih wakil – wakil yang berkompeten dan penuh tanggung jawab membawa kemakmuran dan kepedulian terhadap kehidupan sosial masyarakatnya. Siswa SMA merupakan insan – insan muda atau intelektual muda tulang punggung Negara yang kedepan bisa menjadi pemimpin tinggal menunggu waktu,  maka dari itu tuntutlah ilmu setinggi – tingginya. Yang bercita – cita menjadi pemimpin adalah hal yang mulia, jangan sampai nanti kita hanya sebagai orang yang bisa hanya meminta namun menjadi penentu kebijakan. Janganlah jadi pengemis di daerah sendiri namun jadilah tuan rumah yang berkuasa di daerah kita dan bahkan didaerah orang lain, jelas anggota KPU yang memberikan sosialisasi di SMK N 1 Nusa Penida, Kamis 6 Oktober 2011 siang.
                        Sosialisasi yang dihadiri oleh Ketua KPU Anak Agung Gede Parwatha, Anggota Tjokorda Raka Partawijaya, Dewa Gde Oka Subawa, I Made Kariada, Sekretaris Dewa Ketut Sueta Negara beserta Staf banyak membahas tetang pentingnya pemilu dan meningkatkan partisipasi masyarakat agar tidak golput serta mengurangi kecurangan seperti money politik, dan hal negatif lainnya agar pemilu di Indonesia umumnya dan Klungkung khususnya bisa berhasil dan bermanfaat bagi masyarakat dan asas pemilu yaitu Langsung Umum Bebas Rahasia Jujur dan Adil (Luberjurdil) bisa terlaksana dengan baik.(wpmediacenterkpuklk)

LEMBAGA NEGARA PENENTU KEBIJAKAN PILIHAN RAKYAT DISOSIALISASIKAN KEPADA SISWA SMA N 1 NUSA PENIDA

Doakan para korban kapal tenggelam sebelum sosialisasi
Nusa Penida, Kebanyakan lembaga formal yang ada dipemerintah dan merupakan penentu kebijakan terhadap kehidupan berbangsa dipilih oleh rakyat melalui Pemilihan Umum. Hal tersebut diungkap Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung pada acara Sosialisasi kepada pemilih pemula Kamis, 6 Oktober 2011 pada SMA N 1 Nusa Penida. I Made Karida, SE anggota KPU Klungkung yang pada saat itu sebagai narasumber didampingi Ketua KPU Anak Agung Parwatha, anggota lainnya Tjokorda Raka Partawijaya, Dewa Gde Oka Subawa dan Sekretaris I Dewa Ketut Sueta Negara beserta beberapa staf Sekretariat menjelaskan secara terperinci beberapa lembaga – lembaga Negara yang ada di Indonesia. Pihaknya mengungkapkan secara terperinci sampai unsur dari berdaulatnya sebuah Negara. Unsur – unsur yang harus dipenuhi untuk menjadi sebuah Negara seperti harus adanya Wilayah, Pemerintahan, Rakyat, Pengakuan dari Negara lain. Dari unsur tersebut diatas Pemerintah adalah salah satunya, itu berarti untuk membentuk pemerintahan harus adanya lembaga – lembaga Negara. Indonesia saat ini terdiri dari beberapa lembaga Negara seperti, Eksekutif terdiri dari Presiden, Gubernur dan Bupati (Pemerintah), Legislatif yaitu : DPR, DPD, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota, Yudikatif seperti lembaga hukum, lembaga konstitusi seperti KPK, lembaga keuangan  seperti BPK, BPKP da lembaga lain.
siswa ikuti sosialisasi dengan tekun
                        Dari lembaga tersebut merupakan anggotanya dipilih oleh rakyat dengan Pemilihan Umum dan lembaga lain merupakan bentukan dari lembaga yang dipilih oleh rakyat tersebut. Adapun lembaga dimaksud Dewan Perwakiln Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota, Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati. Pilihan Rakyat ini dilakukan dengan demokratisasi yang umumnya disebut Pemilihan Umum.  Pemilihan Umum merupakan hajatan lima tahunan sesuai dengan tingkatanya.  Maka dari itu Pemilihan Umum atau menjadi sangat penting bagi bangsa dan Negara yang berdaulat. Dengan pentingnya Pemilu maka partisipasi masyarakat sangat diharapkan. Masyarakat pemilih untuk aktif mencari informasi dan menggunakan haknya dan memilih calon – calon pemimpin yang akan membawa nasib kita lima tahun kedepan. Salah pilih berarti nasib kita gadaikan kepada mereka lima tahun lamanya. Untuk itu menjadi pemilih yang cerdas diperlukan saat ini, karena dengan memilih wakil – wakil yang berkompeten dan penuh tanggung jawab membawa kemakmuran dan kepedulian terhadap kehidupan social masyarakatnya. Siswa SMA merupakan insan – insan muda atau intelektual muda tulang punggung Negara yang kedepan bisa menjadi pemimpin tinggal menunggu waktu,  maka dari itu tuntutlah ilmu setinggi – tingginya. Yang bercita – cita menjadi pemimpin adalah hal yang mulia, jangan sampai nanti kita hanya sebagai orang yang bisa hanya meminta namun menjadi penentu kebijakan. Janganlah jadi pengemis di daerah sendiri namun jadilah tuan rumah yang berkuasa di daerah kita dan bahkan didaerah orang lain, sloroh anggota yang masih muda ini.
                        Sedangkan Ketua KPU Anak Agung Gde Parwatha menyatakan disela – sela kegiatan kepada Media Center KPU Klungkung bahwa  tujuan mensosialisasikan pemilu dan hakekat pemilu kepada pemilih pemula karena siswa SMA akan menjadi jembatan penghubung informasi kepada masyarakat sekitar dan juga merupakan pemilih pemula yang potensial untuk sadar dan berpera aktif dalam pemilu sebagai pemilih ataupun bisa saja sebagai yang akan dipilih pada waktunya.(wpmediacenterkpuklk)

Senin, 03 Oktober 2011

KPU KLUNGKUNG DATANGI SMA WISATA DHARMA LEMBONGAN

Lembongan, Untuk memantapkan sosialisasi tentang hakekat dan pentingnya Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung mendatangi salah satu Sekolah menengah Atas yang berada di Kepulauan. Sekolah tersebut berada di Pulau Nusa Lembongan Kecamatan Nusa Penida tepatnya di perbatasan antara Lembongan – Ceningan. Sosialisasi yang diadakan Senin, 3 Oktober 2011 ini diisi oleh Anggota KPU I Made Kariada, SE didampingi Made Sri Utami memberikan pengetahuan tentang pelaksanaan Pemilu kedepan. Kariada menjelaskan bahwa pemimpin dan lembaga tinggi negara keanggotaanya diisi melalui proses demokrasi lima tahunan seperti Pemilihan Umum. Dari Pusat lembaga tersebut yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwailan Daerah (DPD), Presiden dan Wakil Presiden. Untuk daerah seperti Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi maupun Kabupaten/Kota termasuk Gubernu, Bupati dan Walikota. Maka dari itu dengan lembaga – lembaga ini yang akan menahkodai negara dan daerah dalam melaksanakan pemerintahan selama lima tahun. Maka dari itu memilih orang yang tepat sangatperlu dipikirkan secara matang dan proses Pemiliha Umum harus berjalan sesuai dengan aturan, agar menghasilan pemimpin yang tepat dan cerdas serta peduli akan nasib rakyatnya.
            Siswa SMA saat ini penting tahu dan paham agar nantinya menjadi pemilih yang cerdas untuk menyalurkan aspirasi tanpa dipengaruhi oleh politk uang atau janji.  Siswa SMA saat ini harus relajar dengan rajin tempuh ilmu setinggi tingginya agar nati bisa jadi calon pemimpin yang handal karena syarat formal sampai saat ini harus lulus minimal Sekolah Menengah Atas. Selain lembaga yang dijelaskan tadi lembaga – lembaga lain yang begitu penting dalam berkehidupan bernegara di Indonesia dipilih oleh lembaga hasil Pemilu yaitu lembaga Yudikatif, Konstitutif dan lembaga hukum lanilla. Mejadi Pemilih yang cerdas sangat penting guna memilih pemimpin yang cerdas pula tegas Kariada melanjutkan penjelasaanya.


Ditahun 2013 nanti Kabupaten Klungkung akan menyongsong dua Pemilihan Umum yaitu Pemilu Kepala Daerah Propinsi (gubernur) dan Pemilu Kepala Daerah Kabupaten (Bupati) maka dari itu mulai saat ini KPU Klungkung berusaha untuk memberikan pengertian dan penyadaran Sejas dini kepada masyarakat guna meningkatkan partisipasi aktif dan juga mengurangi yang sering disebut Golput. Dipilihnya Sekolah Menengah Atas untuk menjadi sasaran karena  sebagai kaum intelektual muda setelah mendapat penjelasan sekarang tidak mentok namun   diharapkan bisa ditularkan kepada masyarakat sekitar minimal kepada keluarga.

Sosialisasi sangat diterima dengan antusias oleh seluruh jajaran SMA Pariwisata Wisata Dharma Lembongan ini terbukti siswa sangat serius mengikuti penjelasan dan KPU Kabupaten Klungkung dengan sesekali tersenyum mendengar selingan lelucon dari narasumber dan juga sambutan baik dan dukungan dari pihak Guru dengan fasilitas yang diberikan. Dapat disampaikan Lembongan yang merupakan tempat SMA Pariwisata Dharma Wisata ini dapat ditempuh dengan jalar laut dari Sanur, Denpasar. Lembongan merupakan salah satu desa yang keberdaanya di Kepulauan Nusa Penida dan merupakan pulau terpisah. Di Pulau Nusa Lembongan terdiri dari dua desa yaitu Desa Lembongan dan Jungut Batu. Daerah ini merupakan destinasi Pariwisata yang terkenal di manca negara yang akomodasinya lengkap dengan penginapan berupa villa dan juga wisata laut, serta transportasi yang terjangkau. Keunikan pulau ini sangat dikagumi dengan alam darat, tebing dan laut yang sangat menawan maka dari itu sangat tepat jika untuk dipilih sebagai persinggahan atau berlibur. Juga sangat tepat jika Pemilu dadaerah ini berjalan dengan lancar, aman guna contoh akan situasi saat Pemilu di Bali, untuk itu KPU memberikan sosialisasi yang cukup intens kepada masyarakatnya. (wpmediacenterkpuklk)

Jumat, 23 September 2011

TANAMKAN KESADARAN PARTISIPASI AKTIF PEMILIH PEMULA TERHADAP PEMILU DI SMA PARIWISATA PGRI DAWAN



Dawan, Konsep pentingnya dan peran aktif masyarakat terhadap Pemilihan Umum ditanamkan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung kepada pemilih pemula di SMA PGRI Pariwisata Dawan Jumat siang, 23 September 2011. Sosialisasi yang terakhir di daerah daratan Kabupaten Klungkung sebelum ke Kecamatan Nusa Penida menjelaskan tentang hakekat Pemilihan Umum serta pentingnya berdemokrasi dalam berkehidupan bernegara di Indonesia. Pemilihan pemimpin – pemimpin bangsa harus selalu dikawal melalui Pemilihan Umum yang berasas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Sosialisasi yang diawali dengan doa bersama untuk korban perahu di Nusa Penida ini menghadirkan Divisi Sosialisasi I Made Kariada, SE sebagai pembicara didampingi Ketua KPU Klungkung Anak Agung Gde Parwatha.
Karena lembaga – lembaga yang langsung dipilih rakyat ini seperti, DPR, DPD, DPRD Propinsi/Kabupaten/Kota, Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati/Wali Kota da Wakil Gubernur/Wakil Wali Kota sangat berperan terhadap kehidupan Bangsa, Negara dan masyarakat selama lima tahun. Maka dari itu komponen masyarakat pemilih terutama siswa SMA sebagai kaum intelektual muda jika nanti mempunyai hak pilih harus pintar dan cerdas menentukan calon yang akan menjadi penyalur aspirasi kedepan. Maka dari itu peran aktif dari pemilih untuk mengetahui latarbelakang calon sangat diperlukan jangan sampai nasib kita tergadai oleh orang – orang yang tidak berkompeten dan hanya mementingkan golongan atau kelompok mereka.
            Pemilu sampai saat ini cukup berperan dalam memilih wakil rakyat dan pemerintah yang nantinya membuat aturan dalam berkehidupan, maka dari itu kesadaran untuk ikut memilih perlu ditanamkan sejak dini. Maka dari itu KPU Klungkung berusaha mengajak dan menyadarkan masyarakat agar berpartisipasi aktif saat pemungutan  suara dengan menyalurkan hak suaranya. Semenit menentukan lima tahun kedepan, maka dari itu upaya – upaya mengurangi Golput selalu dilakukan salah satunya yaitu yang dilakukan saat ini. Selain hal tersebut KPU Klungkung juga berusaha untuk mengurangi fenomena – fenomena kecurangan dalam Pemilu dengan tegas menjalankan aturan, adil dalam memperlakukan peserta pemilu, independen/tidak memihak, komunikasi persuasif/pendekatan serta evaluasi – evaluasi terhadap tahapan yang telah berjalan guna perbaikan kedepan.
            KPU Klungkung sejak dini berusaha menyadarkan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dan berperan lebih aktif terhadap Pemilu. Hal ini telah dilakukan KPU Klungkung sejak Pemilu 2004 sampai saat ini, jauh – jauh sebelumnya. Untuk Pemilu Kada tahun 2013 dan Pemilu tahun 2014 KPU Klungkung telah mengawalinya dengan sejah tahun 2010 dengan mengadakan pertemuan dan sosialisasi kepada para Kepala Desa, Partai Politik, LSM, Organisasi Kemasyarakatan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta menjalin kerjasama antar instansi terkait dipemerintah maupun masyarakat dengan menghadirkan Anggota KPU Pusat I Gusti Putu Artha. Hal ini merupakan awal untuk membuat sebuah terobosan, karena dari jauh sudah dipersipakan agar tidak kelabakan pada saatnya.
            Siswa SMA PGRI Pariwisata Dawan menyikapi sosialisasi ini sangat antusias ini terbukti pada sesi diskusi dibuka siswa mepertanyakan tentang fenomena Sumbangan Sosial/Bantuan Sosial (Bansos) apakah termasuk dalam katagori Money Politik. Anggota KPU asal Jungut Batu Made Kariada menjelaskan jika bantuan tersebut tidak ada kaitanya atau timbal balik terhadap apa yang diberikan oleh calon untuk memilih maka hal tersebut bukan money politik, namun apapun itu jika ada nilai tawar untuk memilih calon tertentu maka bisa dikatagorikan money politik. (wpmediacenterkpuklk)

Kamis, 22 September 2011

FORUM KOMUNIKASI DAN KONSULTASI BAGI PARTAI POLITIK, ORGANISASI KEMASYARAKATAN, PNS, OSIS SMA/SMK SE KABUPATEN KLUNGKUNG (Tantangan Partai Politik Terberat saat ini Membangun Etika dan Budaya Politik Anggotanya)


Semarapura, bertujuan untuk menyebarkan informasi kepada Partai Politik, Organisasi Kemasyarakatan, PNS, Osis SMA/SMK sederajat Forum Komunikasi Dan Konsultasi (Forkomkon) Kabupaten Klungkung adakan pertemuan di Ruang Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Kamis 22 September 2011. Pertemuan yang menghadirkan Narasumber dari Komando Resor Militer 163/Wira Satya  KODIM (Komando  Militer /unsur TNI) 1610 Klungkung, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung dan Bagian Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Klungkung disambut antusias puluhan peserta. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, Perlindungan Masyarakat I Gede Kusumajaya yang membuka pertemuan menyatakan agar peserta mengikutinya dengan serius terutama memanfaatkan waktu diskusi atau dialog sebagai ajang konsultasi terhadap permasalahan yang terjadi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing – masing narasumber.
Sedangkan Nyoman Tunggu dari Komando Resor Militer 163/Wirasatya Komando Distrik Militer 1610 yang membawakan makalah dengan tema Sistem Pertahanan dan Keamanan Nasional menyatakan pertahanan negara merupakan kepentingan nasional yang menjadi tanggungjawab seluruh komponen bangsa. Diera reformasi berdasarkan undang – undang 1945 (amandemen) Bab. III Pasal 10, 11, 12 dan Bab XII Pasal 30 telah ditetapkan UU No. 3 tahun 2002, sistem keamanan pertahanan rakyat semesta diubah menjadi sistem pertahanan semesta, selanjutnya mengacu pada Doktrin Perjuangan TNI, ABRI Cadek diubah menjadi doktri TNI “Tri Darma Eka Karma (Tridek).
            Narasumber dari unsur Bagian Hukum Sekretariat Daerak Kabupaten Klungkung yang dibawakan oleh Salah satu Kasubag Suparma mensosialisasikan tentang Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, banyak membahas proses perubahan UUD 1945, Lembaga – lembaga dalam sistem ketatanegaraan, Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Social, Atribut Negara, Aturan Peralihan serta aturan tambahan dalam undang – undang. Suparma menjelaskan bahwa atribut kenegaraan terdiri dari Bendera, Bahasa, Lambang negara, semboyan dan lagu kebangsaan.
            Ketua KPU Kabupaten Klungkung Anak Agung Gde Parwatha yang mendapat giliran terakhir sesi pemaparan mendapat tema Partai Politik. Anggota KPU yang sudah menjabat kedua kalinya ini mengungkapkan beberapa hal tentang partai politik seperti Pengertian, Tujuan dan Fungsi Partai Politik, Peran Partai Politik dalam demokrasi dan Perkembangan serta tantangan partai politik. Pihaknya juga memberi informasi bahwa undang – undang partai politik sudah dirubah, serta Undang – Undang mengenai Penyelenggara Pemilu sudah disahkan penggantianya, dan kedepan yang lagi sedang dibahas hádala perubahan undang – undang tentang Pemilu legoslatif, Pemilu Kepala Daerah. Kemungkinan besar Kabupaten klungkung dalam Pemilu Kada tahun 2013 nanti bisa memakai acuan aturan yang baru, hal ini sudah terjadi pada saat tahun 2008 dimana satu – satunya Kabupaten di Bali dalam Pemilukada ada calon perseorangan. Pihaknya juga memberikan pengertian bahwa partai politik itu organisasi yang baik dan sebagai saluran aspirasi masyarakat maka fenomena negatif yang diungkapkan sebagain kecil masyarakat hádala emosi sexta. Maka dari itu partai politik masih Sangay penting kehadiranya dalam demokrasi dan bernegara dewasa ini di Indonesia maupun negara lain.
            Belakangan ini sering muncul komentar baik melalui media cetak maupun elektronik mengenai jumlah ideal partai politik di Indonesia serta sumber daya manusianya. Komentar tersebut mungkin merupakan konsekwensi logis dari banyaknya jumlah partai politik dengan ideologi yang berbeda, ditambah lagi dengan permasalahan yang menimpa beberapa politisi. Keluarnya Undang – undang Nomor 2 Taun 2011 tentang Perubahan atas Undang – undang nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, merupakan tantangan baru bagi partai politik menjadi badan hukum, dan jira dicermati lebih jauh sesungguhnya tantangan terberat partai politik terletak pada membangun etika dan budaya politik anggotanya. Etika dan budaya politik para anggota Sangat diperlukan karena menentukan naik atau turunnya citra partai dimata masyarakat. Sehingga parpol hendaknya terus membangun citra instituís yang baik dimata Publik lewat aksi dan sikap yang prorakyat cetus Agung Parwatha melanjutkan pembicaraan.
            Dalam diskusi dalam sesi terkhir pertemuan terungkap beberapa pertanyaan terhadap Komisi Pemilihan Umum diantaranya yang diungkapkan Sri Handayani politisi dari PDIP menyoroti kemungkinan – kemungkinan kecurangan dalam pemungutan dan penghitungan suara sehingga partai dalam hal ini bisa mengantisipasi sebelumnya, Netralitas PNS diharapkan agar bisa masuk dalam statu partai sehingga untuk mengurangi Golput ungkap Swástika PNS asal Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Sedangkan Sekretaris Bappeda Klungkung Wayan Winata mengungkapkan saat ini berkembang isu mengenai pemilihan kepala daeah yang hanya mengikutkan calon Bupati dan wali kota sedangkan wakilnya diajukan oleh Bupati terpilih yang selanjutnya dipilih oleh DPRD, maka kemungkinan dalam desempatan tersebut bisa diisi oleh pejabat karier atau PNS, Winata juga mempertanyakan tentang lembaga yang punya kewenangan untuk memberikan bimbingan/pelatihan terhadap anggota DPR karena Semarang banyak yang kena kasus, jira sebelumnya mereka diberikan pengetahuan tentang tugas dan kewenangannya maka kemungkinan penyelewengan akan berkurang.
            Terhadap beberapa pertanyaan ini Ketua KPU alumnus Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar ini memberi tanggapan pilihan politik menjadi hak pribadi perseorangan maka tidak akan berpengaruh jira PNS netral, PNS bisa menyalurkan aspirasi sesuai dengan hati nurani asaltan jangan sebgai Tim Kampanye maupun pengurus iparpol. Netralitas PNS, TNI, POLRI saat ini dalam pelayanan kepada masyarakat saat ini masih diperlukan guna keadilan tanpa melihat staus sosial maupun kelompok jadi kepentingan umum harus lebih didahulukan dibanding kepentingan pribadi sebagai aparat pemerntah, Mengenai kemungkinan kecurangan pemungutan dan penghitungan suara pada saat tahun 2009 khususnya di Kabupaten Klungkung hampir tidak ada dan hal ini harus dikawal bersama – sama antar partai politik dengan saksinya diberbagai tingkatan dari TPS, PPK dan KPU, serta juga pengawasan dari Panwas Pemilu dan unsur masyarakat. Tentang Wakil Bupati pejabat karier jika draf disetujui maka hal tersebut bisa saja terjadi, kemungkinan juga pejabat karier akan lebih membantu karena lebih mengenal dan paham akan birokrasi serta tata pemerintahan. Untuk lembaga yang memberikan pelatihan terhadap anggota DPR sampai saat ini maíz menjadi tanggung jabwab partai politik dan semoga kedepan bisa terpenuh seru Agung Parwata sekaligus menutup sesi diskusi. (wpmediacenterkpuklk)

Rabu, 21 September 2011

SISWA SMA N 1 DAWAN UNGKAPKAN UPAYA APA YANG DILAKUKAN KPU KURANGI GOLPUT


Dawan, Pelaksanaan Sosialisasi yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung beberapa lama ini Rabu, 21 September 2011 menyasar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 1 Dawan. Sosialisasi dengan sistem komunikasi dua arah yaitu informasi dating dari KPU Klungkung dan setelah itu diadakan Tanya jawab sangat efektif guna menunjang dalam penyampaian pesan. Ketua KPU Anak Agung Gde Parwatha dalam kesempatan ini sebagai narasumber menyatakan tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan informasi awal mengenai hakekat Pemilu dan pentingnya kepada pemilih pemula yaitu siswa SMA sederajat yang juga sebagai penyambung lidah kepada masyarakat sekitar. Pemilu merupakan ajang demokrasi untuk memilih/suksesi pemimpin bangsa sesuai dengan amanat Undang – Undang Dasar, karena nantinya mereka akan sebagai pelaksana dan pembuat undang – undang atau aturan – aturan yang mengatur masyarakat kedepan dan produk ini akan mengikat seluru komponen bangsa. Maka dari itu pemilih harus cerdas untuk menentukan pilihan karena kalau salah memilih nasib kita akan tergadai sampai lima tahun.
            Yang juga penting untuk diketahui bahwa sosialisasi penting buat siswa SMA karena dari sini awal akan muncul pemimpin – pemimpin Negara karena syarat sampai sekarang pendidikan formal wajib SMA sederajat. Sebagai anggota legislatif umur minimalnya 21 tahun jadi masih ada waktu untuk belajar dan bahkan diharapkan untuk melanjutkan ketingkatan yang lebih tinggi. Pemilu kedepan yang paling dekat yaitu Pemilu Bupati, Gubernur tahun 2013 dan Pemilu legislatif dan Presiden tahun 2014. Sebagai warga negara yang baik selain menuntut hak kewajiban juga harus dipenuhi salah satunya ikut aktif dalam Pemilu tegas anggota KPU asal Puri Satria ini.
            Dalam kesempatan Tanya jawab, siswa sangat antusias dengan cukup banyaknya yang bertanya dan bobot pertanyaannya juga sangat bagus seperti, apa upaya pemerintah khusunya KPU dalam mengurangi Golput, menghindari adanya serangan fajar money politik, kenapa umur 17 tahun sebagai patokan dalam pemilu, calon pemimpin kenapa cuma SMA tingkat pendidikanya, terkadang calon yang menang jika sudah berkuasa memakai kekuatanya untuk menekan tim yang kalah terutama bagi PNS kenapa hal tersebut bisa terjadi. Menanggapi pertanyaan tersebut Anak Agung Parwatha menyatakan KPU Klungkung dalam menghindari Golput yaitu dengan lebih sering mengadakan sosialisasi, penyadaran masyarakat, untuk menghindari Money Politik ya harus usaha bersama disamping itu aparat berwenang dalam melaksankaan sanksi harus tegas, memantapkan mental masyarakat terhadap demokrasi/pentingnya pemilu untuk berbangsa dan bernegara, tingkatan SMA karena pemerintah sampai saat ini masih memakai sistem wajib belajar 12 tahun, sedangkan untuk sikap pemimpin yang menang kita harus menyadari kalau perbedaan dalam pemilu adalah wajar maka harus selalu merangkul yang kalah guna sama – sama membangun, jika sifat ini bisa tumbuh maka hal tersebut tidak akan terjadi, sedangkan asas Pemilu jelas – jelas langsung umum, bebas, rahasia, jujur` dan adil maka pada saat memilih cuma pribadi yang tau.
            Dalam kesempatan itu Sekretaris KPU Klungkung, Drs. I Dewa Ketut Sueta Negara menambahkan untuk calon pemimpin minimal SMA itu sudah merupakan amanat undang – undang yang pemberlakuanya seluruh bangsa Indonesia, serta jika ditemtukan S1 maka ada daerah yang tidak bisa memenuhi syarat tersebut karena masyarakatnya masih belum mampu untuk menempuh pendidikan sarjana, maka hal ini perlu dikaji dan ditelaah berkesinambungan. Untuk menghindari Golput salah satunya yaitu penyadaran masarakat akan pentingnya Pemilu guna membangun sikap, mental masayarkat agar bisa memilih calon yang mumpuni dibidangnya, mengemban amanat dalam jangka waktu lima tahun, dan juga memberikan pengertian kepada Parpol sebagai pengusung calon memunculkan caleg yang berkualitas dan dipercaya rakyat. Sedangkan Pemilih ditetapkan 17 tahun usia maksimal atau sudah dan pernah menikah karena diumur tersebut menurut konstitusi dianggap dewasa dan bisa menentukan pilihan dalam berkehidupan. Untuk Money politik, serangan fajar apapun itu yang bersifat negatif perlu usaha bersama untuk menghindarinya, dan masyarakat serta lembaga pemilu punya komitmen jujur dan adi, tegas Dewa Sueta menutup tanyajawab serta pertemuan saat itu. (wpmediacenterkpuklk)

Jumat, 16 September 2011

PANTAI PENITIPAN SAPI PESINGGAHAN DIHIJAUKAN

Staf  Ngh Sudata dengan semangat buat lubang
Dawan, Setelah beberapa bulan berjalan program vegetasi pantai yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung kini menyasar Pantai Pesinggahan. Lahan yang disasar adalah seputaran tempat penitipan sapi sebelah Balai Pembibitan Udang. Penanaman yang dimulai pada pagi hari ini memilih tempat pinggiran pantai dan rawa sekitarannya. Bibit tanaman pohon yang ditanam berupa camplung bantuan dari Hutan Mangrove Suwung Denpasar. Penanaman yang melibatkan staf sekretariat dibantu satu staf Desa Pesinggahan sebagai petunjuk arah menancapkan bibit sekitar 100 pohon. Penghijauan sangat penting dipantai ini karena daerah rawa yang berbatasan langsung dengan Tempat Penitipan Sementara Sapi yang datang dari  Nusa Penida, juga tempat pembibitan udang. Jika pohon telah hidup dengan baik dan tumbuh maka bisa mengurangi abrasi pantai yang semakin mengancam daerah pesisir selatan Kabupaten Klungkung.
Nyoman Sudira mencangkul untuk tanam pohon
            Program Vegetasi Pantai ini merupakan wujud kepdulian sosial KPU Kabupaten Klungkung terhadap lingkungan sekitar dan juga mendukung hijaunya pulau Bali serta jika memungkinkan akan terus berlanjut. Kepedulian seperti ini hendaknya menjadi contoh instansi lain walupun tugas pokoknya bukan dibidang lingkungan namun kepedulian sangat perlu dipupuk sehingga bisa bersama – sama menjaga kelestarian lingkungan. Kadang kalau kita sudah mengeksploitasi alam lupa untuk rehabilitasi tapi mulai saat ini penghijaun sangat penting jangan sampai pulai yang indah ini terkikis oleh pantai dan juga daratanya jadi mengering apalagi sampai menjadi gurun pasir kedepan. Untuk menghindari pulau kecil yang menawan kepedulian masyarakat untuk menenam pohon dan memeliharanya sangat penting dan merupakan sebuah yadnya dalam tri hita karana yaitu keseimbangan/harmonisasi manusia dengan alam (konsep Palemahan).(wpmediacenterkpuklk)

Rabu, 07 September 2011

ILMU BOLEH PARIWISATA TAPI SMA PARIWISATA SARASWATI KLUNGKUNG DISKUSIKAN PEMILU

Semarapura, SMA Pariwisata Saraswati merupakan sekolah menegah atas yang paling dekat dengan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung, tidak ada sekitar 500 meter kearah utara. Dengan dekatnya jarak tersebut membuat sosialisasi lebih berkelanjutan karena bisa saling berkoordinasi dan siswa dekat untuk menggali informasi yang diperlukan mengenai Pemilu. Untuk itulah Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung mengadakan sosialisasi kepada pemilih pemula Rabu, 7 September 2011, serta menyebarka inforamasi untuk menggali dan member kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya partisipasi aktif dalam mensukseskan ajang demokrasi yang datangnya lima tahun sekali. Sebagai narasumber seperti biasa Anggota KPU Kabupaten Klungkung I Made Kariada, SE yang didampingi Ketua KPU Anak Agung Parwatha ini dengan gaya khas kas layaknya guru SMA sangat enerjik menjelaskan satu demi satu tentang hakekat, esensi Pemilihan Umum, dasar – dasar pelaksanaannya, pentingnya Pemilu serta lembaga Negara yang dihasilkan melalui Pemilu.
            Anggota KPU paling muda asal Jungut Batu, Nusa Penida ini memberikan sosialisasi dengan sistem yang hampir mirip guru yang lagi memberikan pelajaran kepada anak didiknya dengan satu persatu menjelaskan bahwa Pemilu itu sangat penting karena melalui pemilihan tersebut kita memilih pemimpin – pemimpin di eksekutif dan legislatif. Lembaga – lembaga tersebut yang akan mengantar Negara dan masyarakat Indonesia dari pusat sampai daerah kedepan menjadi lebih baik. Lembaga – lembaga yang dimaksud, Legislatif : DPR, DPD, DPRD dan Eksekutif yaitu : Presiden, Gubernur dan Bupati/Walikota. Maka dari itu Siswa SMA yang merupakan kaum intelektual muda harus menjadi pemilih yang cerdas jangan mau dimanfaatkan oleh orang – orang tertentu yang kurang bertanggung jawab untuk menentukan suara hanya karena iming – iming uang. Pihaknya juga menjelaskan sebagai pemilih pintar harus tau siapa yang akan dipilih dengan mencari informasi para calon, mengetahui latar belakangnya, visi dan misinya, dipercaya untuk mengemban lima tahun kedepan bangsa serta daerah yang mengutamakan kepentingan masyarakat dari pada golongan, pribadi ataupun organisanya saja.
            Hal ini bisa dilakukan diera dewasa ini dengan lebih aktif mendatangi lembaga – lembaga penyelenggara pemilu seperti KPU, Bawaslu dari tingkat pusat sampai daerah bahkan untuk tingkat kecamatan pada saat menjelang pemilu sudah terbentuk yang namanya Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan, ditingkat desa ada lembaga Panitia Pemungutan Suara (PPS) serta dingkat Tempat Pemungutan Suara ada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Lembaga – lembaga ini selain berkewajiban untuk menyelenggarakn Pemilu juga mempunyai tugas untuk mensosialisasikan seluruh tahapan Pemilu dari Pendaftaran Pemilih, Pencalonan, Pemungutan Suara serta Penghitungan suara. Pemilih cerdas harus tau dan proaktif untuk mencari informasi apakah dirinya sudah terdaptar sebagai Pemilih Tetap di PPS terdekat jika belum tercantum maka pemilih tersebut berhak untuk mengajukan atau melaoprkan dirinya untuk dicatat sebagai pemilih. Informasi – informasi Pemilu di era teknologi informasi yang sangat canggih ini mudah didapat tinggal mencari di internet atau situs yang berhubungan, serta situs lembaga – lembaga seperti disebutkan tadi atau klik blog KPU Klungkung “ Media Center KPU Klungkung” maka dengan mudah informasi yang diinginkan akan didapat, jelas Made Kariada dengan lugas.
            Sosialisasi disambut antusias oleh pelajar dengan munculnya beberapa pertanyaan seperti, jika masyarakat menemukan pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu seperti money politik kemana harus melapor, track record (rekam jejak) calon dan keseharian caleg kemana harus mendapat informasi karena biasanya yang diumumkan oleh lembaga penyelenggaran Pemilu pasti yang baik saja, apakah KPU tidak bisa mengawasi tentang suap dalam Pemilu, Apa sih keuntungan jadi pemimpin sampai banyak calon mengeluarkan uang untuk mendapatkan kursi. Menyikapi hal tersebut Made Kariada menyatakan jika masyarakat menemukan money politik, penyuapan dalam pelaksanaan pemilu itu ranah hukum pidana pemilu, masyarakat bisa melaporkanya kepada Badan Pengawas Pemilu/Panitia Pengawas Pemilu yang nantinya akan ditindak lanjuti ke lembaga hukum lainnya, mengenai rekam jejak calon, keseharian calon selain informasi dari KPU masayarakat utamanya kaum intelektual seperti pelajar SMA dengan berperan aktif mencari informasi dimasyarakat, media cetak maupun elektronik bahkan didunia informasi dan teknologi yang saat ini sangat canggih bisa mengakses melalui internet, situs lainnya, Dalam hal suap sudah ada lembaga khusus yang menangani seperti Bawaslu/PanwasPemilu, kepolisian, kejaksaan dan lembaga lain yang terkait, karena kejahatan pemilu sangat berat sanksinya jika terbukti sesuai hukum yang berlaku. Tentang kenapa kadang calon berani mengelaurkan uang lebih untuk bisa terpilih, itu merupakan hal yang tidak bagus untuk dicontoh, karena pemimpin harus bersih dari suap menyuap.
            Dalam kesempatan tersebut Ketua KPU Klungkung Anak Agung Parwatha menjelaskan tujuan sosialisasi ini merupakan ajang untuk menyebarkan informasi serta hakekat pemilihan umum sejak awal agar masyarakat lebih paham dan mempunyai waktu mempersiapkan diri jika pemilu datang pada tahun 2013 untuk Pemilukada Gubernur dan Bupati, tahun 2014 untuk Pemilu legislatif dan Eksekutif. Dipilihnya siswa SMA karena sebagai pemilih pemula yang intelektualitasnya sudah mumpuni dan cerdas diharapkan sebagai komunikator nantinya guna menyebarkan informasi kepada keluarga dan lingkungan sekitar minimal untuk menggugah hati masyarakat serta memberika pengertian bahwa partisipasi mereka sangat penting dalam Pemilu. Satu suara akan membawa perubahan yang lebih baik jika benar menyalurkan aspirasi atau sebaliknya jika asal pilih atau hanya iming – iming materi sesaat. Melalui siswa SMA agar tumbuh kembangnya Pemilu bisa terwujud dan bahkan nantinya muncul pemimpin – pemimpin bangsa yang bisa dihandalkan dalam mengelola bangsa dan Negara.  KPU juga telah mengajak masyarakat untuk sadar agar mengedepankan hati nurani dan menolah segala hal yang kurang baik, dengan membuat dan memasang spanduk di tempat – tempat yang isinya No Corruption, No Money Laundry, No Maney Politic kata Ketua KPU Klungkung yang juga aktif dalam dunia LSM lingkungan. (wpmediacenterkpuklk)

Rabu, 31 Agustus 2011

Sabtu, 27 Agustus 2011

SISWA SMK PARIWISATA YAPPARINDO PILIH PEMIMPIN KEDEPAN YANG BERPENDIDIKAN TINGGI NAMUN JUGA HARUS CERDAS

Semarapura, Hal itu diungkapkan oleh I Made Kariada, SE (anggota KPU Klungkung) dalam kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata Yayasan Pariwisata Indonesia (Yapparindo) Sabtu, 27 Agustus 2011, setelah ada pertanyaan dari siswi yang mengatakan apa calon pemimpin harus berpendidikan tinggi. Made Kariada lanjut menjelaskan memang untuk sekarang untuk menjadi calon legislatif maupun eksekutif yang dipilih rakyat dengan pendidikan Sekolah Menengah Atas atau sederajat sesuai Undang – Undang yang masih berlaku sampai saat ini. Selain pertanyaan diatas juga disampaikan oleh siswa apa dimaksud dengan Mafia Pemilihan Umum karena istilah tersebut selalu disebutkan di media terutama televisi - televisi, Anggota KPU asal Jungutbatu ini menyebutkan bahwa Mafia Pemilu adalah orang atau sekumpulan orang yang secara terorganisir untuk membelokkan pelaksanaan Pemilihan Umum untuk menjadi tidak baik. Tapi secara undang – undang yang berhubungan dengan Pemilihan umum tidak dikenal dengan istilah mafia pemilu. Maka istilah itu hanya sebagai bahasa dalam media massa dan masyarakat, namun Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung berusaha untuk menghindari dan meniadakan kegiatan tersebut walau dengan berabagai keterbatasan. wawasan berkebangsaan dan bernegara harus dipupuk sejak dini agar rasa nasionalisme lebih meningkat dewasa ini.
                        Pengetahuan Pemilihan Umum sangat perlu disampaikan untuk menyiapkan kader – kader pemilih atau yang akan dipilih dalam pemilu nantinya. Maka dari itu KPU Kabupaten Klungkung menyasar siswa – siswi SMA/K sederajat guna sebagai kaum intelektual muda dalam menyalurkan informasi. Memang pengetahuan Pemilu sudah didapatkan dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKN) namun saat KPU Kabupaten Klungkung memperdalam pengetahuan tersebut sambil membuka wawasan anak didik terhadap ilmu pengetahuan tersebut. Sedangkan Ketua KPU Klungkung Anak Agung Gde Parwatha menyampaikan KPU memulai untuk sebagai tonggak dalam mengurangi korupsi, pencucian uang, politik uang dengan memasang spanduk dan baliho dibeberapa tempat yang strategis bertuliskan No Coruption, No Money Laundry, No Money Politic. Pihaknya juga menjelaskan siswa – siswi untuk mengenyam pendidikan lebih tinggi agar nanti bisa menjadi pemimpin yang amanah dan peduli terhadap rakyat serta cerdas dalam ilmu pengetahuan serta teknologi. (wpmediacenterkpuklk).