Dawan, Konsep pentingnya dan peran aktif masyarakat terhadap Pemilihan Umum ditanamkan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung kepada pemilih pemula di SMA PGRI Pariwisata Dawan Jumat siang, 23 September 2011. Sosialisasi yang terakhir di daerah daratan Kabupaten Klungkung sebelum ke Kecamatan Nusa Penida menjelaskan tentang hakekat Pemilihan Umum serta pentingnya berdemokrasi dalam berkehidupan bernegara di Indonesia. Pemilihan pemimpin – pemimpin bangsa harus selalu dikawal melalui Pemilihan Umum yang berasas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Sosialisasi yang diawali dengan doa bersama untuk korban perahu di Nusa Penida ini menghadirkan Divisi Sosialisasi I Made Kariada, SE sebagai pembicara didampingi Ketua KPU Klungkung Anak Agung Gde Parwatha.
Karena lembaga – lembaga yang langsung dipilih rakyat ini seperti, DPR, DPD, DPRD Propinsi/Kabupaten/Kota, Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati/Wali Kota da Wakil Gubernur/Wakil Wali Kota sangat berperan terhadap kehidupan Bangsa, Negara dan masyarakat selama lima tahun. Maka dari itu komponen masyarakat pemilih terutama siswa SMA sebagai kaum intelektual muda jika nanti mempunyai hak pilih harus pintar dan cerdas menentukan calon yang akan menjadi penyalur aspirasi kedepan. Maka dari itu peran aktif dari pemilih untuk mengetahui latarbelakang calon sangat diperlukan jangan sampai nasib kita tergadai oleh orang – orang yang tidak berkompeten dan hanya mementingkan golongan atau kelompok mereka.
Pemilu sampai saat ini cukup berperan dalam memilih wakil rakyat dan pemerintah yang nantinya membuat aturan dalam berkehidupan, maka dari itu kesadaran untuk ikut memilih perlu ditanamkan sejak dini. Maka dari itu KPU Klungkung berusaha mengajak dan menyadarkan masyarakat agar berpartisipasi aktif saat pemungutan suara dengan menyalurkan hak suaranya. Semenit menentukan lima tahun kedepan, maka dari itu upaya – upaya mengurangi Golput selalu dilakukan salah satunya yaitu yang dilakukan saat ini. Selain hal tersebut KPU Klungkung juga berusaha untuk mengurangi fenomena – fenomena kecurangan dalam Pemilu dengan tegas menjalankan aturan, adil dalam memperlakukan peserta pemilu, independen/tidak memihak, komunikasi persuasif/pendekatan serta evaluasi – evaluasi terhadap tahapan yang telah berjalan guna perbaikan kedepan.
KPU Klungkung sejak dini berusaha menyadarkan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dan berperan lebih aktif terhadap Pemilu. Hal ini telah dilakukan KPU Klungkung sejak Pemilu 2004 sampai saat ini, jauh – jauh sebelumnya. Untuk Pemilu Kada tahun 2013 dan Pemilu tahun 2014 KPU Klungkung telah mengawalinya dengan sejah tahun 2010 dengan mengadakan pertemuan dan sosialisasi kepada para Kepala Desa, Partai Politik, LSM, Organisasi Kemasyarakatan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta menjalin kerjasama antar instansi terkait dipemerintah maupun masyarakat dengan menghadirkan Anggota KPU Pusat I Gusti Putu Artha. Hal ini merupakan awal untuk membuat sebuah terobosan, karena dari jauh sudah dipersipakan agar tidak kelabakan pada saatnya.
Siswa SMA PGRI Pariwisata Dawan menyikapi sosialisasi ini sangat antusias ini terbukti pada sesi diskusi dibuka siswa mepertanyakan tentang fenomena Sumbangan Sosial/Bantuan Sosial (Bansos) apakah termasuk dalam katagori Money Politik. Anggota KPU asal Jungut Batu Made Kariada menjelaskan jika bantuan tersebut tidak ada kaitanya atau timbal balik terhadap apa yang diberikan oleh calon untuk memilih maka hal tersebut bukan money politik, namun apapun itu jika ada nilai tawar untuk memilih calon tertentu maka bisa dikatagorikan money politik. (wpmediacenterkpuklk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar