Rabu, 07 September 2011

ILMU BOLEH PARIWISATA TAPI SMA PARIWISATA SARASWATI KLUNGKUNG DISKUSIKAN PEMILU

Semarapura, SMA Pariwisata Saraswati merupakan sekolah menegah atas yang paling dekat dengan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung, tidak ada sekitar 500 meter kearah utara. Dengan dekatnya jarak tersebut membuat sosialisasi lebih berkelanjutan karena bisa saling berkoordinasi dan siswa dekat untuk menggali informasi yang diperlukan mengenai Pemilu. Untuk itulah Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung mengadakan sosialisasi kepada pemilih pemula Rabu, 7 September 2011, serta menyebarka inforamasi untuk menggali dan member kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya partisipasi aktif dalam mensukseskan ajang demokrasi yang datangnya lima tahun sekali. Sebagai narasumber seperti biasa Anggota KPU Kabupaten Klungkung I Made Kariada, SE yang didampingi Ketua KPU Anak Agung Parwatha ini dengan gaya khas kas layaknya guru SMA sangat enerjik menjelaskan satu demi satu tentang hakekat, esensi Pemilihan Umum, dasar – dasar pelaksanaannya, pentingnya Pemilu serta lembaga Negara yang dihasilkan melalui Pemilu.
            Anggota KPU paling muda asal Jungut Batu, Nusa Penida ini memberikan sosialisasi dengan sistem yang hampir mirip guru yang lagi memberikan pelajaran kepada anak didiknya dengan satu persatu menjelaskan bahwa Pemilu itu sangat penting karena melalui pemilihan tersebut kita memilih pemimpin – pemimpin di eksekutif dan legislatif. Lembaga – lembaga tersebut yang akan mengantar Negara dan masyarakat Indonesia dari pusat sampai daerah kedepan menjadi lebih baik. Lembaga – lembaga yang dimaksud, Legislatif : DPR, DPD, DPRD dan Eksekutif yaitu : Presiden, Gubernur dan Bupati/Walikota. Maka dari itu Siswa SMA yang merupakan kaum intelektual muda harus menjadi pemilih yang cerdas jangan mau dimanfaatkan oleh orang – orang tertentu yang kurang bertanggung jawab untuk menentukan suara hanya karena iming – iming uang. Pihaknya juga menjelaskan sebagai pemilih pintar harus tau siapa yang akan dipilih dengan mencari informasi para calon, mengetahui latar belakangnya, visi dan misinya, dipercaya untuk mengemban lima tahun kedepan bangsa serta daerah yang mengutamakan kepentingan masyarakat dari pada golongan, pribadi ataupun organisanya saja.
            Hal ini bisa dilakukan diera dewasa ini dengan lebih aktif mendatangi lembaga – lembaga penyelenggara pemilu seperti KPU, Bawaslu dari tingkat pusat sampai daerah bahkan untuk tingkat kecamatan pada saat menjelang pemilu sudah terbentuk yang namanya Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan, ditingkat desa ada lembaga Panitia Pemungutan Suara (PPS) serta dingkat Tempat Pemungutan Suara ada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Lembaga – lembaga ini selain berkewajiban untuk menyelenggarakn Pemilu juga mempunyai tugas untuk mensosialisasikan seluruh tahapan Pemilu dari Pendaftaran Pemilih, Pencalonan, Pemungutan Suara serta Penghitungan suara. Pemilih cerdas harus tau dan proaktif untuk mencari informasi apakah dirinya sudah terdaptar sebagai Pemilih Tetap di PPS terdekat jika belum tercantum maka pemilih tersebut berhak untuk mengajukan atau melaoprkan dirinya untuk dicatat sebagai pemilih. Informasi – informasi Pemilu di era teknologi informasi yang sangat canggih ini mudah didapat tinggal mencari di internet atau situs yang berhubungan, serta situs lembaga – lembaga seperti disebutkan tadi atau klik blog KPU Klungkung “ Media Center KPU Klungkung” maka dengan mudah informasi yang diinginkan akan didapat, jelas Made Kariada dengan lugas.
            Sosialisasi disambut antusias oleh pelajar dengan munculnya beberapa pertanyaan seperti, jika masyarakat menemukan pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu seperti money politik kemana harus melapor, track record (rekam jejak) calon dan keseharian caleg kemana harus mendapat informasi karena biasanya yang diumumkan oleh lembaga penyelenggaran Pemilu pasti yang baik saja, apakah KPU tidak bisa mengawasi tentang suap dalam Pemilu, Apa sih keuntungan jadi pemimpin sampai banyak calon mengeluarkan uang untuk mendapatkan kursi. Menyikapi hal tersebut Made Kariada menyatakan jika masyarakat menemukan money politik, penyuapan dalam pelaksanaan pemilu itu ranah hukum pidana pemilu, masyarakat bisa melaporkanya kepada Badan Pengawas Pemilu/Panitia Pengawas Pemilu yang nantinya akan ditindak lanjuti ke lembaga hukum lainnya, mengenai rekam jejak calon, keseharian calon selain informasi dari KPU masayarakat utamanya kaum intelektual seperti pelajar SMA dengan berperan aktif mencari informasi dimasyarakat, media cetak maupun elektronik bahkan didunia informasi dan teknologi yang saat ini sangat canggih bisa mengakses melalui internet, situs lainnya, Dalam hal suap sudah ada lembaga khusus yang menangani seperti Bawaslu/PanwasPemilu, kepolisian, kejaksaan dan lembaga lain yang terkait, karena kejahatan pemilu sangat berat sanksinya jika terbukti sesuai hukum yang berlaku. Tentang kenapa kadang calon berani mengelaurkan uang lebih untuk bisa terpilih, itu merupakan hal yang tidak bagus untuk dicontoh, karena pemimpin harus bersih dari suap menyuap.
            Dalam kesempatan tersebut Ketua KPU Klungkung Anak Agung Parwatha menjelaskan tujuan sosialisasi ini merupakan ajang untuk menyebarkan informasi serta hakekat pemilihan umum sejak awal agar masyarakat lebih paham dan mempunyai waktu mempersiapkan diri jika pemilu datang pada tahun 2013 untuk Pemilukada Gubernur dan Bupati, tahun 2014 untuk Pemilu legislatif dan Eksekutif. Dipilihnya siswa SMA karena sebagai pemilih pemula yang intelektualitasnya sudah mumpuni dan cerdas diharapkan sebagai komunikator nantinya guna menyebarkan informasi kepada keluarga dan lingkungan sekitar minimal untuk menggugah hati masyarakat serta memberika pengertian bahwa partisipasi mereka sangat penting dalam Pemilu. Satu suara akan membawa perubahan yang lebih baik jika benar menyalurkan aspirasi atau sebaliknya jika asal pilih atau hanya iming – iming materi sesaat. Melalui siswa SMA agar tumbuh kembangnya Pemilu bisa terwujud dan bahkan nantinya muncul pemimpin – pemimpin bangsa yang bisa dihandalkan dalam mengelola bangsa dan Negara.  KPU juga telah mengajak masyarakat untuk sadar agar mengedepankan hati nurani dan menolah segala hal yang kurang baik, dengan membuat dan memasang spanduk di tempat – tempat yang isinya No Corruption, No Money Laundry, No Maney Politic kata Ketua KPU Klungkung yang juga aktif dalam dunia LSM lingkungan. (wpmediacenterkpuklk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar