Jumat, 23 September 2011

TANAMKAN KESADARAN PARTISIPASI AKTIF PEMILIH PEMULA TERHADAP PEMILU DI SMA PARIWISATA PGRI DAWAN



Dawan, Konsep pentingnya dan peran aktif masyarakat terhadap Pemilihan Umum ditanamkan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung kepada pemilih pemula di SMA PGRI Pariwisata Dawan Jumat siang, 23 September 2011. Sosialisasi yang terakhir di daerah daratan Kabupaten Klungkung sebelum ke Kecamatan Nusa Penida menjelaskan tentang hakekat Pemilihan Umum serta pentingnya berdemokrasi dalam berkehidupan bernegara di Indonesia. Pemilihan pemimpin – pemimpin bangsa harus selalu dikawal melalui Pemilihan Umum yang berasas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Sosialisasi yang diawali dengan doa bersama untuk korban perahu di Nusa Penida ini menghadirkan Divisi Sosialisasi I Made Kariada, SE sebagai pembicara didampingi Ketua KPU Klungkung Anak Agung Gde Parwatha.
Karena lembaga – lembaga yang langsung dipilih rakyat ini seperti, DPR, DPD, DPRD Propinsi/Kabupaten/Kota, Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati/Wali Kota da Wakil Gubernur/Wakil Wali Kota sangat berperan terhadap kehidupan Bangsa, Negara dan masyarakat selama lima tahun. Maka dari itu komponen masyarakat pemilih terutama siswa SMA sebagai kaum intelektual muda jika nanti mempunyai hak pilih harus pintar dan cerdas menentukan calon yang akan menjadi penyalur aspirasi kedepan. Maka dari itu peran aktif dari pemilih untuk mengetahui latarbelakang calon sangat diperlukan jangan sampai nasib kita tergadai oleh orang – orang yang tidak berkompeten dan hanya mementingkan golongan atau kelompok mereka.
            Pemilu sampai saat ini cukup berperan dalam memilih wakil rakyat dan pemerintah yang nantinya membuat aturan dalam berkehidupan, maka dari itu kesadaran untuk ikut memilih perlu ditanamkan sejak dini. Maka dari itu KPU Klungkung berusaha mengajak dan menyadarkan masyarakat agar berpartisipasi aktif saat pemungutan  suara dengan menyalurkan hak suaranya. Semenit menentukan lima tahun kedepan, maka dari itu upaya – upaya mengurangi Golput selalu dilakukan salah satunya yaitu yang dilakukan saat ini. Selain hal tersebut KPU Klungkung juga berusaha untuk mengurangi fenomena – fenomena kecurangan dalam Pemilu dengan tegas menjalankan aturan, adil dalam memperlakukan peserta pemilu, independen/tidak memihak, komunikasi persuasif/pendekatan serta evaluasi – evaluasi terhadap tahapan yang telah berjalan guna perbaikan kedepan.
            KPU Klungkung sejak dini berusaha menyadarkan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dan berperan lebih aktif terhadap Pemilu. Hal ini telah dilakukan KPU Klungkung sejak Pemilu 2004 sampai saat ini, jauh – jauh sebelumnya. Untuk Pemilu Kada tahun 2013 dan Pemilu tahun 2014 KPU Klungkung telah mengawalinya dengan sejah tahun 2010 dengan mengadakan pertemuan dan sosialisasi kepada para Kepala Desa, Partai Politik, LSM, Organisasi Kemasyarakatan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta menjalin kerjasama antar instansi terkait dipemerintah maupun masyarakat dengan menghadirkan Anggota KPU Pusat I Gusti Putu Artha. Hal ini merupakan awal untuk membuat sebuah terobosan, karena dari jauh sudah dipersipakan agar tidak kelabakan pada saatnya.
            Siswa SMA PGRI Pariwisata Dawan menyikapi sosialisasi ini sangat antusias ini terbukti pada sesi diskusi dibuka siswa mepertanyakan tentang fenomena Sumbangan Sosial/Bantuan Sosial (Bansos) apakah termasuk dalam katagori Money Politik. Anggota KPU asal Jungut Batu Made Kariada menjelaskan jika bantuan tersebut tidak ada kaitanya atau timbal balik terhadap apa yang diberikan oleh calon untuk memilih maka hal tersebut bukan money politik, namun apapun itu jika ada nilai tawar untuk memilih calon tertentu maka bisa dikatagorikan money politik. (wpmediacenterkpuklk)

Kamis, 22 September 2011

FORUM KOMUNIKASI DAN KONSULTASI BAGI PARTAI POLITIK, ORGANISASI KEMASYARAKATAN, PNS, OSIS SMA/SMK SE KABUPATEN KLUNGKUNG (Tantangan Partai Politik Terberat saat ini Membangun Etika dan Budaya Politik Anggotanya)


Semarapura, bertujuan untuk menyebarkan informasi kepada Partai Politik, Organisasi Kemasyarakatan, PNS, Osis SMA/SMK sederajat Forum Komunikasi Dan Konsultasi (Forkomkon) Kabupaten Klungkung adakan pertemuan di Ruang Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Kamis 22 September 2011. Pertemuan yang menghadirkan Narasumber dari Komando Resor Militer 163/Wira Satya  KODIM (Komando  Militer /unsur TNI) 1610 Klungkung, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung dan Bagian Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Klungkung disambut antusias puluhan peserta. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, Perlindungan Masyarakat I Gede Kusumajaya yang membuka pertemuan menyatakan agar peserta mengikutinya dengan serius terutama memanfaatkan waktu diskusi atau dialog sebagai ajang konsultasi terhadap permasalahan yang terjadi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing – masing narasumber.
Sedangkan Nyoman Tunggu dari Komando Resor Militer 163/Wirasatya Komando Distrik Militer 1610 yang membawakan makalah dengan tema Sistem Pertahanan dan Keamanan Nasional menyatakan pertahanan negara merupakan kepentingan nasional yang menjadi tanggungjawab seluruh komponen bangsa. Diera reformasi berdasarkan undang – undang 1945 (amandemen) Bab. III Pasal 10, 11, 12 dan Bab XII Pasal 30 telah ditetapkan UU No. 3 tahun 2002, sistem keamanan pertahanan rakyat semesta diubah menjadi sistem pertahanan semesta, selanjutnya mengacu pada Doktrin Perjuangan TNI, ABRI Cadek diubah menjadi doktri TNI “Tri Darma Eka Karma (Tridek).
            Narasumber dari unsur Bagian Hukum Sekretariat Daerak Kabupaten Klungkung yang dibawakan oleh Salah satu Kasubag Suparma mensosialisasikan tentang Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, banyak membahas proses perubahan UUD 1945, Lembaga – lembaga dalam sistem ketatanegaraan, Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Social, Atribut Negara, Aturan Peralihan serta aturan tambahan dalam undang – undang. Suparma menjelaskan bahwa atribut kenegaraan terdiri dari Bendera, Bahasa, Lambang negara, semboyan dan lagu kebangsaan.
            Ketua KPU Kabupaten Klungkung Anak Agung Gde Parwatha yang mendapat giliran terakhir sesi pemaparan mendapat tema Partai Politik. Anggota KPU yang sudah menjabat kedua kalinya ini mengungkapkan beberapa hal tentang partai politik seperti Pengertian, Tujuan dan Fungsi Partai Politik, Peran Partai Politik dalam demokrasi dan Perkembangan serta tantangan partai politik. Pihaknya juga memberi informasi bahwa undang – undang partai politik sudah dirubah, serta Undang – Undang mengenai Penyelenggara Pemilu sudah disahkan penggantianya, dan kedepan yang lagi sedang dibahas hádala perubahan undang – undang tentang Pemilu legoslatif, Pemilu Kepala Daerah. Kemungkinan besar Kabupaten klungkung dalam Pemilu Kada tahun 2013 nanti bisa memakai acuan aturan yang baru, hal ini sudah terjadi pada saat tahun 2008 dimana satu – satunya Kabupaten di Bali dalam Pemilukada ada calon perseorangan. Pihaknya juga memberikan pengertian bahwa partai politik itu organisasi yang baik dan sebagai saluran aspirasi masyarakat maka fenomena negatif yang diungkapkan sebagain kecil masyarakat hádala emosi sexta. Maka dari itu partai politik masih Sangay penting kehadiranya dalam demokrasi dan bernegara dewasa ini di Indonesia maupun negara lain.
            Belakangan ini sering muncul komentar baik melalui media cetak maupun elektronik mengenai jumlah ideal partai politik di Indonesia serta sumber daya manusianya. Komentar tersebut mungkin merupakan konsekwensi logis dari banyaknya jumlah partai politik dengan ideologi yang berbeda, ditambah lagi dengan permasalahan yang menimpa beberapa politisi. Keluarnya Undang – undang Nomor 2 Taun 2011 tentang Perubahan atas Undang – undang nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, merupakan tantangan baru bagi partai politik menjadi badan hukum, dan jira dicermati lebih jauh sesungguhnya tantangan terberat partai politik terletak pada membangun etika dan budaya politik anggotanya. Etika dan budaya politik para anggota Sangat diperlukan karena menentukan naik atau turunnya citra partai dimata masyarakat. Sehingga parpol hendaknya terus membangun citra instituís yang baik dimata Publik lewat aksi dan sikap yang prorakyat cetus Agung Parwatha melanjutkan pembicaraan.
            Dalam diskusi dalam sesi terkhir pertemuan terungkap beberapa pertanyaan terhadap Komisi Pemilihan Umum diantaranya yang diungkapkan Sri Handayani politisi dari PDIP menyoroti kemungkinan – kemungkinan kecurangan dalam pemungutan dan penghitungan suara sehingga partai dalam hal ini bisa mengantisipasi sebelumnya, Netralitas PNS diharapkan agar bisa masuk dalam statu partai sehingga untuk mengurangi Golput ungkap Swástika PNS asal Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Sedangkan Sekretaris Bappeda Klungkung Wayan Winata mengungkapkan saat ini berkembang isu mengenai pemilihan kepala daeah yang hanya mengikutkan calon Bupati dan wali kota sedangkan wakilnya diajukan oleh Bupati terpilih yang selanjutnya dipilih oleh DPRD, maka kemungkinan dalam desempatan tersebut bisa diisi oleh pejabat karier atau PNS, Winata juga mempertanyakan tentang lembaga yang punya kewenangan untuk memberikan bimbingan/pelatihan terhadap anggota DPR karena Semarang banyak yang kena kasus, jira sebelumnya mereka diberikan pengetahuan tentang tugas dan kewenangannya maka kemungkinan penyelewengan akan berkurang.
            Terhadap beberapa pertanyaan ini Ketua KPU alumnus Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar ini memberi tanggapan pilihan politik menjadi hak pribadi perseorangan maka tidak akan berpengaruh jira PNS netral, PNS bisa menyalurkan aspirasi sesuai dengan hati nurani asaltan jangan sebgai Tim Kampanye maupun pengurus iparpol. Netralitas PNS, TNI, POLRI saat ini dalam pelayanan kepada masyarakat saat ini masih diperlukan guna keadilan tanpa melihat staus sosial maupun kelompok jadi kepentingan umum harus lebih didahulukan dibanding kepentingan pribadi sebagai aparat pemerntah, Mengenai kemungkinan kecurangan pemungutan dan penghitungan suara pada saat tahun 2009 khususnya di Kabupaten Klungkung hampir tidak ada dan hal ini harus dikawal bersama – sama antar partai politik dengan saksinya diberbagai tingkatan dari TPS, PPK dan KPU, serta juga pengawasan dari Panwas Pemilu dan unsur masyarakat. Tentang Wakil Bupati pejabat karier jika draf disetujui maka hal tersebut bisa saja terjadi, kemungkinan juga pejabat karier akan lebih membantu karena lebih mengenal dan paham akan birokrasi serta tata pemerintahan. Untuk lembaga yang memberikan pelatihan terhadap anggota DPR sampai saat ini maíz menjadi tanggung jabwab partai politik dan semoga kedepan bisa terpenuh seru Agung Parwata sekaligus menutup sesi diskusi. (wpmediacenterkpuklk)

Rabu, 21 September 2011

SISWA SMA N 1 DAWAN UNGKAPKAN UPAYA APA YANG DILAKUKAN KPU KURANGI GOLPUT


Dawan, Pelaksanaan Sosialisasi yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung beberapa lama ini Rabu, 21 September 2011 menyasar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 1 Dawan. Sosialisasi dengan sistem komunikasi dua arah yaitu informasi dating dari KPU Klungkung dan setelah itu diadakan Tanya jawab sangat efektif guna menunjang dalam penyampaian pesan. Ketua KPU Anak Agung Gde Parwatha dalam kesempatan ini sebagai narasumber menyatakan tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan informasi awal mengenai hakekat Pemilu dan pentingnya kepada pemilih pemula yaitu siswa SMA sederajat yang juga sebagai penyambung lidah kepada masyarakat sekitar. Pemilu merupakan ajang demokrasi untuk memilih/suksesi pemimpin bangsa sesuai dengan amanat Undang – Undang Dasar, karena nantinya mereka akan sebagai pelaksana dan pembuat undang – undang atau aturan – aturan yang mengatur masyarakat kedepan dan produk ini akan mengikat seluru komponen bangsa. Maka dari itu pemilih harus cerdas untuk menentukan pilihan karena kalau salah memilih nasib kita akan tergadai sampai lima tahun.
            Yang juga penting untuk diketahui bahwa sosialisasi penting buat siswa SMA karena dari sini awal akan muncul pemimpin – pemimpin Negara karena syarat sampai sekarang pendidikan formal wajib SMA sederajat. Sebagai anggota legislatif umur minimalnya 21 tahun jadi masih ada waktu untuk belajar dan bahkan diharapkan untuk melanjutkan ketingkatan yang lebih tinggi. Pemilu kedepan yang paling dekat yaitu Pemilu Bupati, Gubernur tahun 2013 dan Pemilu legislatif dan Presiden tahun 2014. Sebagai warga negara yang baik selain menuntut hak kewajiban juga harus dipenuhi salah satunya ikut aktif dalam Pemilu tegas anggota KPU asal Puri Satria ini.
            Dalam kesempatan Tanya jawab, siswa sangat antusias dengan cukup banyaknya yang bertanya dan bobot pertanyaannya juga sangat bagus seperti, apa upaya pemerintah khusunya KPU dalam mengurangi Golput, menghindari adanya serangan fajar money politik, kenapa umur 17 tahun sebagai patokan dalam pemilu, calon pemimpin kenapa cuma SMA tingkat pendidikanya, terkadang calon yang menang jika sudah berkuasa memakai kekuatanya untuk menekan tim yang kalah terutama bagi PNS kenapa hal tersebut bisa terjadi. Menanggapi pertanyaan tersebut Anak Agung Parwatha menyatakan KPU Klungkung dalam menghindari Golput yaitu dengan lebih sering mengadakan sosialisasi, penyadaran masyarakat, untuk menghindari Money Politik ya harus usaha bersama disamping itu aparat berwenang dalam melaksankaan sanksi harus tegas, memantapkan mental masyarakat terhadap demokrasi/pentingnya pemilu untuk berbangsa dan bernegara, tingkatan SMA karena pemerintah sampai saat ini masih memakai sistem wajib belajar 12 tahun, sedangkan untuk sikap pemimpin yang menang kita harus menyadari kalau perbedaan dalam pemilu adalah wajar maka harus selalu merangkul yang kalah guna sama – sama membangun, jika sifat ini bisa tumbuh maka hal tersebut tidak akan terjadi, sedangkan asas Pemilu jelas – jelas langsung umum, bebas, rahasia, jujur` dan adil maka pada saat memilih cuma pribadi yang tau.
            Dalam kesempatan itu Sekretaris KPU Klungkung, Drs. I Dewa Ketut Sueta Negara menambahkan untuk calon pemimpin minimal SMA itu sudah merupakan amanat undang – undang yang pemberlakuanya seluruh bangsa Indonesia, serta jika ditemtukan S1 maka ada daerah yang tidak bisa memenuhi syarat tersebut karena masyarakatnya masih belum mampu untuk menempuh pendidikan sarjana, maka hal ini perlu dikaji dan ditelaah berkesinambungan. Untuk menghindari Golput salah satunya yaitu penyadaran masarakat akan pentingnya Pemilu guna membangun sikap, mental masayarkat agar bisa memilih calon yang mumpuni dibidangnya, mengemban amanat dalam jangka waktu lima tahun, dan juga memberikan pengertian kepada Parpol sebagai pengusung calon memunculkan caleg yang berkualitas dan dipercaya rakyat. Sedangkan Pemilih ditetapkan 17 tahun usia maksimal atau sudah dan pernah menikah karena diumur tersebut menurut konstitusi dianggap dewasa dan bisa menentukan pilihan dalam berkehidupan. Untuk Money politik, serangan fajar apapun itu yang bersifat negatif perlu usaha bersama untuk menghindarinya, dan masyarakat serta lembaga pemilu punya komitmen jujur dan adi, tegas Dewa Sueta menutup tanyajawab serta pertemuan saat itu. (wpmediacenterkpuklk)

Jumat, 16 September 2011

PANTAI PENITIPAN SAPI PESINGGAHAN DIHIJAUKAN

Staf  Ngh Sudata dengan semangat buat lubang
Dawan, Setelah beberapa bulan berjalan program vegetasi pantai yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung kini menyasar Pantai Pesinggahan. Lahan yang disasar adalah seputaran tempat penitipan sapi sebelah Balai Pembibitan Udang. Penanaman yang dimulai pada pagi hari ini memilih tempat pinggiran pantai dan rawa sekitarannya. Bibit tanaman pohon yang ditanam berupa camplung bantuan dari Hutan Mangrove Suwung Denpasar. Penanaman yang melibatkan staf sekretariat dibantu satu staf Desa Pesinggahan sebagai petunjuk arah menancapkan bibit sekitar 100 pohon. Penghijauan sangat penting dipantai ini karena daerah rawa yang berbatasan langsung dengan Tempat Penitipan Sementara Sapi yang datang dari  Nusa Penida, juga tempat pembibitan udang. Jika pohon telah hidup dengan baik dan tumbuh maka bisa mengurangi abrasi pantai yang semakin mengancam daerah pesisir selatan Kabupaten Klungkung.
Nyoman Sudira mencangkul untuk tanam pohon
            Program Vegetasi Pantai ini merupakan wujud kepdulian sosial KPU Kabupaten Klungkung terhadap lingkungan sekitar dan juga mendukung hijaunya pulau Bali serta jika memungkinkan akan terus berlanjut. Kepedulian seperti ini hendaknya menjadi contoh instansi lain walupun tugas pokoknya bukan dibidang lingkungan namun kepedulian sangat perlu dipupuk sehingga bisa bersama – sama menjaga kelestarian lingkungan. Kadang kalau kita sudah mengeksploitasi alam lupa untuk rehabilitasi tapi mulai saat ini penghijaun sangat penting jangan sampai pulai yang indah ini terkikis oleh pantai dan juga daratanya jadi mengering apalagi sampai menjadi gurun pasir kedepan. Untuk menghindari pulau kecil yang menawan kepedulian masyarakat untuk menenam pohon dan memeliharanya sangat penting dan merupakan sebuah yadnya dalam tri hita karana yaitu keseimbangan/harmonisasi manusia dengan alam (konsep Palemahan).(wpmediacenterkpuklk)

Rabu, 07 September 2011

ILMU BOLEH PARIWISATA TAPI SMA PARIWISATA SARASWATI KLUNGKUNG DISKUSIKAN PEMILU

Semarapura, SMA Pariwisata Saraswati merupakan sekolah menegah atas yang paling dekat dengan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung, tidak ada sekitar 500 meter kearah utara. Dengan dekatnya jarak tersebut membuat sosialisasi lebih berkelanjutan karena bisa saling berkoordinasi dan siswa dekat untuk menggali informasi yang diperlukan mengenai Pemilu. Untuk itulah Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung mengadakan sosialisasi kepada pemilih pemula Rabu, 7 September 2011, serta menyebarka inforamasi untuk menggali dan member kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya partisipasi aktif dalam mensukseskan ajang demokrasi yang datangnya lima tahun sekali. Sebagai narasumber seperti biasa Anggota KPU Kabupaten Klungkung I Made Kariada, SE yang didampingi Ketua KPU Anak Agung Parwatha ini dengan gaya khas kas layaknya guru SMA sangat enerjik menjelaskan satu demi satu tentang hakekat, esensi Pemilihan Umum, dasar – dasar pelaksanaannya, pentingnya Pemilu serta lembaga Negara yang dihasilkan melalui Pemilu.
            Anggota KPU paling muda asal Jungut Batu, Nusa Penida ini memberikan sosialisasi dengan sistem yang hampir mirip guru yang lagi memberikan pelajaran kepada anak didiknya dengan satu persatu menjelaskan bahwa Pemilu itu sangat penting karena melalui pemilihan tersebut kita memilih pemimpin – pemimpin di eksekutif dan legislatif. Lembaga – lembaga tersebut yang akan mengantar Negara dan masyarakat Indonesia dari pusat sampai daerah kedepan menjadi lebih baik. Lembaga – lembaga yang dimaksud, Legislatif : DPR, DPD, DPRD dan Eksekutif yaitu : Presiden, Gubernur dan Bupati/Walikota. Maka dari itu Siswa SMA yang merupakan kaum intelektual muda harus menjadi pemilih yang cerdas jangan mau dimanfaatkan oleh orang – orang tertentu yang kurang bertanggung jawab untuk menentukan suara hanya karena iming – iming uang. Pihaknya juga menjelaskan sebagai pemilih pintar harus tau siapa yang akan dipilih dengan mencari informasi para calon, mengetahui latar belakangnya, visi dan misinya, dipercaya untuk mengemban lima tahun kedepan bangsa serta daerah yang mengutamakan kepentingan masyarakat dari pada golongan, pribadi ataupun organisanya saja.
            Hal ini bisa dilakukan diera dewasa ini dengan lebih aktif mendatangi lembaga – lembaga penyelenggara pemilu seperti KPU, Bawaslu dari tingkat pusat sampai daerah bahkan untuk tingkat kecamatan pada saat menjelang pemilu sudah terbentuk yang namanya Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan, ditingkat desa ada lembaga Panitia Pemungutan Suara (PPS) serta dingkat Tempat Pemungutan Suara ada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Lembaga – lembaga ini selain berkewajiban untuk menyelenggarakn Pemilu juga mempunyai tugas untuk mensosialisasikan seluruh tahapan Pemilu dari Pendaftaran Pemilih, Pencalonan, Pemungutan Suara serta Penghitungan suara. Pemilih cerdas harus tau dan proaktif untuk mencari informasi apakah dirinya sudah terdaptar sebagai Pemilih Tetap di PPS terdekat jika belum tercantum maka pemilih tersebut berhak untuk mengajukan atau melaoprkan dirinya untuk dicatat sebagai pemilih. Informasi – informasi Pemilu di era teknologi informasi yang sangat canggih ini mudah didapat tinggal mencari di internet atau situs yang berhubungan, serta situs lembaga – lembaga seperti disebutkan tadi atau klik blog KPU Klungkung “ Media Center KPU Klungkung” maka dengan mudah informasi yang diinginkan akan didapat, jelas Made Kariada dengan lugas.
            Sosialisasi disambut antusias oleh pelajar dengan munculnya beberapa pertanyaan seperti, jika masyarakat menemukan pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu seperti money politik kemana harus melapor, track record (rekam jejak) calon dan keseharian caleg kemana harus mendapat informasi karena biasanya yang diumumkan oleh lembaga penyelenggaran Pemilu pasti yang baik saja, apakah KPU tidak bisa mengawasi tentang suap dalam Pemilu, Apa sih keuntungan jadi pemimpin sampai banyak calon mengeluarkan uang untuk mendapatkan kursi. Menyikapi hal tersebut Made Kariada menyatakan jika masyarakat menemukan money politik, penyuapan dalam pelaksanaan pemilu itu ranah hukum pidana pemilu, masyarakat bisa melaporkanya kepada Badan Pengawas Pemilu/Panitia Pengawas Pemilu yang nantinya akan ditindak lanjuti ke lembaga hukum lainnya, mengenai rekam jejak calon, keseharian calon selain informasi dari KPU masayarakat utamanya kaum intelektual seperti pelajar SMA dengan berperan aktif mencari informasi dimasyarakat, media cetak maupun elektronik bahkan didunia informasi dan teknologi yang saat ini sangat canggih bisa mengakses melalui internet, situs lainnya, Dalam hal suap sudah ada lembaga khusus yang menangani seperti Bawaslu/PanwasPemilu, kepolisian, kejaksaan dan lembaga lain yang terkait, karena kejahatan pemilu sangat berat sanksinya jika terbukti sesuai hukum yang berlaku. Tentang kenapa kadang calon berani mengelaurkan uang lebih untuk bisa terpilih, itu merupakan hal yang tidak bagus untuk dicontoh, karena pemimpin harus bersih dari suap menyuap.
            Dalam kesempatan tersebut Ketua KPU Klungkung Anak Agung Parwatha menjelaskan tujuan sosialisasi ini merupakan ajang untuk menyebarkan informasi serta hakekat pemilihan umum sejak awal agar masyarakat lebih paham dan mempunyai waktu mempersiapkan diri jika pemilu datang pada tahun 2013 untuk Pemilukada Gubernur dan Bupati, tahun 2014 untuk Pemilu legislatif dan Eksekutif. Dipilihnya siswa SMA karena sebagai pemilih pemula yang intelektualitasnya sudah mumpuni dan cerdas diharapkan sebagai komunikator nantinya guna menyebarkan informasi kepada keluarga dan lingkungan sekitar minimal untuk menggugah hati masyarakat serta memberika pengertian bahwa partisipasi mereka sangat penting dalam Pemilu. Satu suara akan membawa perubahan yang lebih baik jika benar menyalurkan aspirasi atau sebaliknya jika asal pilih atau hanya iming – iming materi sesaat. Melalui siswa SMA agar tumbuh kembangnya Pemilu bisa terwujud dan bahkan nantinya muncul pemimpin – pemimpin bangsa yang bisa dihandalkan dalam mengelola bangsa dan Negara.  KPU juga telah mengajak masyarakat untuk sadar agar mengedepankan hati nurani dan menolah segala hal yang kurang baik, dengan membuat dan memasang spanduk di tempat – tempat yang isinya No Corruption, No Money Laundry, No Maney Politic kata Ketua KPU Klungkung yang juga aktif dalam dunia LSM lingkungan. (wpmediacenterkpuklk)