Senin, 31 Oktober 2011

PERSIAPKAN PEMILUKADA GUBERNUR TAHUN 2013 DENGAN SIMULASI DI TPS

Denpasar, Pemilihan Umum Kepala Daerah merupakan sebuah hajatan penting yang diselenggarakan daerah propinsi maupun kabupaten. Keberhasilan dan lancer pelaksanaan sangat diharapkan oleh semua pihak, guna menjamin hak pilih maupun hak untuk dipilih. Permasalahan – permasalahan akan muncul jika pelaksanaan kurang persiapan atau tahapan yang tidak teratur. Untuk menyikapi beberapa kepentingan tersebut Komisi Pemilihan Umum Propinsi Bali bersama – sama Kabupaten/Kota selenggarakan simulasi dan pendataan permasalahan pada saat Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum. Salah satu anggota yang merupakan Srikandinya KPU Propinsi Bali Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu  Wina menyatakan tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara merupakan puncak Pemilu, karena saat itu rakyat menyalurkan hak pilihnya. Maka kenyamanan dan terprogramnya pelaksanaan pasti diharapkan semua pihak, memang tidak  sempurna sekali namun jika terjadi permasalahan bisa diminimalisir atau  dicarikan jalan keluar.
            Maka dari itu Komisi Pemilihan Umum Propinsi Bali mengadakan simulasi pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara ditingkat  Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Senin, 31 Oktober 2011. Simulasi ini bertujuan untuk mensosialisasikan tahapan serta memberikan pengetahuan tambahan bagi anggota KPU dalam pelaksanaan Pemilukada Bali di tahun 2013 nanti. Simulasi dengan melibatkan anggota KPU Kabupaten/Kota dan beberapa staf sekretariat dengan membagi beberapa peran. Ada yang berperan sebagai Anggota KPU Kabupaten  yang menseting logistik yang akan didistribusikan ke KPPS, peran Anggota KPPS, Petugas Kemanaan, Saksi- saksi calon, Panwas lapangan, dan Pemilih. Kegiatan diawali dengan pengesetan logistik yang dimasukkan kedalam kotak suara dan dikirim ke KPPS, setelah itu dengan Pembukaan TPS dan dimulainya peran pelaksanaan Pemungutan Suara maupun penghitungan suara. Yang ditunjuk sebagai pemilih diberikan peran Pemilih Ganda, Pemilih Buta Aksara, Buta Warna, Buta Mata, Tuna Daksa, Saksi yang terlambat diamana peran tersebut bisa diantisipasi oleh KPPS. Pemilih mana saja yang bisa didampingi seperti Buta Mata dan Tuna Daksa.
            Simulasi yang dihadiri oleh Anggota KPU Pusat Divisi Keuangan dan Logistik I Gusti Putu Artha, Ketua KPU Propinsi Lanang Perbawa dan Sekretaris. Dikesempatan tersebut Gusti Putu Artha memberikan banyak pengarahan tentang tata cara pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara termasuk pergantian Surat suara yang maksimal Cuma bisa sekali dan Surat Suara masih memungkinkan. Selain itu pihaknya juga memberikan informasi tentang perkembangan di Jakarta, seperti Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu dimana untuk Propinsi dan Kabupaten/Kota masa kerja KPU tetap lima tahun tidak ada pengurangan. Ini merupakan angin segar bagi rekan – rekan di Propinsi dan Kabupaten/Kota, juga bagi Sekretariat karena kami (KPU pusat/md) sudah mengusulkan kenaikan uang kehormatan, peningkatan eselonisasi, dimana dalam usulan KPU Pusat dibawah sekjen ada Deputi, di Propinsi Sekretaris KPU eselonnya II/a, dibawahnya ada Biro, dikabupaten/Kota Sekretarisnya eselon II/b dan dibawahnya ada Kepala Bagian tegas Artha.            Simulasi yang dibarengin dengan identifikasi permasalahan ini, langsung dicarikan solusi dan nantinya hasilnya akan menjadi acuan pembuatan buku pentunjuk teknis pelaksanaan Pemilu Kada Propinsi Bali (Modul KPPS) serta agar menjadi tuntunan bagi penyelenggara Pemilu dari tingkat Propinsi sampai TPS. Simulasi yang dilakukan dibawah pohon depan Padmasana KPU propinsi ini berlangsung dengan suasana penuh interupsi dan diskusi guna mencari jalan keluar yang terbaik sehingga terlihat seperti tawa canda peserta.Dalam kesempatan itu KPU Klungkung mendapat peran Anggota KPPS (Made Sri Utami), KPUD Divisi Logistik (Made Kariada), Pemilih yang salah memberikan tanda pada surat suara (Tjokorda Raka Partawijaya) dan Pemilih yang sudah pernah memilih (pemilih ganda) Wayan Putra. (wp.mediacenterkpuklk).

Jumat, 21 Oktober 2011

CAMPLUNG HIJAUKAN PANTAI (NYEGARA GUNUNG) GOA LAWAH


Tanam camplung didampingi staf Desa
Dawan, Program sosial Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung, dengan menanam pohon (vegetasi) pantai, Jumat, 21 Oktober 2011 menyasar Pantai yang terkenal oleh umat Hindu sebagai tempat untuk upacara agama yaitu Nyegara Gunung setelah mengadakan Ngaben/Pelebon atau Karya di suatu pura. Tempat tersebut dikenal dengan sebutan Pantai Goa Lawah, karena ditimur pantai dimaksud terdapat Pura Sad Kahyangan dengan ciri khas Goa yang didiami oleh ratusan Kelelawar (lawah-bali). Maka dari itu sangat tepat jika KPU Kabupaten Klungkung memilih pantai tersebut untuk dijadikan sasaran vegetasi pantai yang bertujuan jika tanaman camplung bisa tumbuh dan mencegah abrasi oleh air laut yang kian naik karena iklim dan mencairnya es dikutub.
            Penanaman pohon Camplung yang cocok dengan iklim dan kontur tanah pantai ini dihadiri oleh Ketua KPU Klungkung Anak Agung Gde Parwatha, Sekretaris I Dewa Ketut Sueta Negara, Staf Desa Pesinggahan serta Staf Sekretariat. Denga pemandangan yang hijau nantinya diharapkan pantai ini tidak saja menjadi tempat upacara namun bisa sebagai destinasi pariwisata selain berkunjung k Pura Goa Lawah namun singgah untuk sekedar dudukduduk atau menikamati angina pantai. Stategisnya Pura dan Pantai ini terlihat karena jalur penghubung satu - satunya  jalan dari Denpasar menuju objek wisata Candi Dasa.
cangkul - cangkul yg dalam menanam camplung

Maka dari itu kita sebagai masyarakat harus sedikit peduli untuk menjaga lingkungan sekitar guna menumbuh kembangkan penghijauan mendukung Bali Hijau dalam pengembangan wisata alam. Kepedulian ini juga harus dilakukan oleh seluruh masayarakat tidak hanya pada penanaman pohon saja namun juga pada kebersihan, karena pantai yang sering diapakai untuk upacara kadang banyak sampah yang berserakan. Kepedulian ini bisa dilakukan dengan kegiatan bersih – bersih sampah bersama setelah melakukan upacara, ini bertujuan untuk mengurangi sampah yang berserakan. Selain itu akan membuat nyaman dan asri lingkungan saat kita bersembahyang. Selain itu kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan harus selalu dijaga, karena tanpa kesdaran dari diri sendiri susah untuk bisa lingkungan sekitar bebas dari sampah.
Penghijauan pantai Goa Lawah merupakan awal yang patut didukung guna menumbuhkan sebuah cinta akan lingkungan, walapun sekecil apapun jika kita bisa berbuat untuk alam, maka suatu saat alam akan menyelematkan kita dari bencana. Satu pohon akan memberi nafat puluhan manusia, maka dari itu rasa terimakasih kita terhadap mereka bisa diwujudkan dengan menanam lebih banyak pohon, memelihara serta menjaga lingkungan sekitar dari kerusakan dan sampah. Tanamlah Pohon minimal sepuluh batang di Rumah, dua puluh batang disekitar lingkungan maka niscaya Bumi ini akan selamat dari kerusakan lapisan Ozon dan menyelamatkan kehidupan dimasa depan. (wpmediacenterkpuklk).

Kamis, 20 Oktober 2011

ANGIN SEGAR BUAT MANTAN ANGGOTA KPU TAHUN 2004

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 83 Tahun 2010 tentang Pemberian Uang Penghargaan Bagi Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komisi Pemilihan Umum, Ketua dan Anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Ketua dan Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagai Penyelenggara Pemilihan Umum Tahun 2004 dan juga telah keluarnya Surat Penetapan Daftar Revisi Anggaran (DRA) TA 2011, Provinsi Bali, Nomor : 22/076.01/2/2011, maka ada angina segar buat Ketua dan Anggota KPU dari berbagai jajaran untuk mendapat Uang Penghargaan. Uang penghargaan ini merupakan sebuah penghargaan yang diberikan karena penyelenggaraan Pemilihan Umum baik untuk pemilihan umum Anggota dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maupun pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2004 telah berhasil terselenggara dengan lancar.
            Pemberian Uang Penghargaan ini juga berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 2003 tentang Hak Keuangan Pimpinan dan Anggota Komisi Pemilihan Umum besera Perangkat Penyelenggara Pemilihan Umum serta Pimpinan dan Anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum, Kepada Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komisi Pemilihan Umum, Ketua dan Anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Ketua dan Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota diberikan penghargaan pada akhir masa jabatannya. Besaran uang penghargaan seperti tercantum pada Pasal (2) Peraturan Presiden tersebut sesuai jabatan yang diemban dan tingkatan yang berbeda serta penghitungan masa kerja (pasal 3).
            Pengecualian juga diberlakukan jika Ketua, Wakil Ketua dan Anggota KPU, Ketua dan Anggota KPU Provinsi dan Ketua dan Anggota KPU Kabupaten/Kota sebagai penyelenggara Pemilihan Umum Tahun 2004 tidak diberikan jika : Dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah ditetapkan memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih, Dijatuhi pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana Pemilu, Melakukan perbuatan yang telah terbukti menghambat KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dalam mengambil keputusan dan penetapan sebagaimana ketentuan peraturan perundang – undangan (pasal 5). Untuk mereka yang meninggal dunia uang tersebut diberikan kepada janda/duda atau ahli warisnya (pasal 6). Namun dalam ketentuan ini akan diatur oleh Menteri keuangan dan Ketua KPU, untuk itu pencairan dananya masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari kedua lembaga tersebut  (pasal 7). informasi selengkapnya bisa dilihat dalam www.kpu.go.id  (mdckpuklk)

Jumat, 14 Oktober 2011

Ketua KPU Klungkung Dorong Peningkatan Kuota Perempuan Lebih Dari 30 % Dalam Pengajuan Caleg



Ketua KPU Klungkung tampak serius memberikan penjelasan
Semarapura, Hal tersebut disampaikan Anak Agung Gde Parwatha, Ketua KPU Kabupaten Klungkung dalam acara yang berlangsung di ruang Rapat Sabha Mandala DPRD Kabupaten Klungkung pada hari Jumat, 14 Oktober 2011. Dalam kesempatan tersebut hadir istri-istri anggota  DPRD Kabupaten Klungkung yang tergabung dalam GATRIWARA ( Gabungan Istri Anggota Dewan) Kabupaten Klungkung dan Gabungan Organisasi Wanita di Kabupaten Klungkung sebagai peserta. Diwaktu satu setengah jam tersebut Anak Agung Parwatha yang ditunjuk sebagai narasumber tunggal ini banyak menyoroti mengenai berita terkini mengenai Pemilihan Umum di tingkat pusat serta keterwakilan kaum perempuan di DPRD Kabupaten Klungkung. Dalam pemaparannya, tokoh dari Puri Satria Klungkung ini, menyampaikan mengenai kuota minimal 30 % perempuan dalam kepengurusan partai politik dan pengajuan calon legislatif dalam Pemilu. Dalam aturanya kuota perempuan memang sudah diperhatikan namun kedepan hal ini bisa ditngkatnya lebih dari 30 %. hal ini bertujuan untuk memperhatikan kesetaraan Gender antara Wanita dan Laki-Laki dalam bidang Politik, sehingga amanah  dari Peraturan Perundang-undangan bisa terpenuhi. Kedepan diharapkan akan diadakan penyederhanaan Partai Politik melalui proses Pemilu, berdasarkan pilihan dari masyarakat, sehingga masyarakat lebih mudah menggunakan haknya dan juga tidak dibingungkan oleh banyaknya pilihan.
Para istri anggota Dewan sebagai peserta
                        Para Peserta yang merupakan kebanyakan kaum Perempuan mempertanyakan  cara mengantisipasi terjadinya money politik pada saat pelaksanaan Pemilu, selain itu juga menekan agar anggaran untuk maju sebagai calon dalam Pemilu bisa lebih murah, dan apakah mungkin untuk periode sekarang bisa memperjuangkan kesetaraan gender dalam bidang politik. Menyikapi hal tersebut Gung Parwatha menyatakan jika masyarakat ada yang mengetahui dan punya bukti pada saat Pemilu adanya praktek money politik agar segera melaporkanya ke pihak berwenang seperti Panwas Pemilu. Dan KPU dalam hal ini selalu menghimbau kepada siapapun untuk menghindari praktek  yang kurang baik dalam Pemilu dan bahkan saat ini telah membuat himbauan berupa spanduk tentang No Money Politic, No Money Laundry, No Courroption. Untuk biaya murah bagi calon legislatif itu tergantung pada kemampuan, serta jika bisa disrankan dalam sosialisasi memakai sistem yang lebih efektif seperti tidak lagi membuat balihoo, namun mengedepankan pertemuan – pertemuan langsung seperti yang lagi ngetrend saat ini simakrama. Mengenai perjuangan kesetaraan Gender pihak KPU Kabupaten Klungkung selalu mendukung dan bahkan mendorong kuota caleg perempuan lebih dari 30 %. (twinamediacenterkpuklk)

Rabu, 12 Oktober 2011

PIODALAN PURA JAGAT NATHA KABUPATEN KLUNGKUNG


Staf KPU sedang Sembahyang saat Wali di Pura Jagatnatha
Semarapura, Selasa, 11 Oktober 2011 bertepatan dengan hari Purnama Kapat, di Pura Jagat Natha Kabupaten Klungkung melaksanakan upacara Puja Wali. Upacara ini datangnya setahun sekali sesuai dengan hari suci menurut penanggalan kalender Bali yang dipuput oleh Ida Pedanda ini dilengkapi dengan tari wali dan Tabuh Gong. Pura yang terletak tepat dijantung Kota Semarapura tepatnya di Jalan Gajah Mada, sebelah timur laut (kaja Kangin) Kantor Bupati Klungkung atau Utara Monumen Puputan Klungkung dari perempatan Kanda Pat Sari keutara sekitar 100 meter, ini merupakan Kahyangan Jagat Kabupaten Klungkung yang merupakan sungsungan umat Hindu secara keseluruhan. Tampak dalam Puja Wali tersebut umat tumpah ruah melaksanakan persembahnyangan bersama secara khusuk walaupun panas matahari pada saat itu cukup menyengat.
                        Tampak hadir para manggala Pemerintah serta Pegawai Negeri dilingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung sangat antusias mengikuti prosesi upacara Piodalan yang dimaknai sebuah pengorbanan dan bakthi kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam sebutan Sang Hyang Jagat Natha penguasa jagat raya. Umat melaksanakan persembahyangan guna mendapat wara kerta nugraha serta keselamatan dalam melaksanakan kegiatan keseharian serta mendapat perlindungan dan bimbingan dari Beliu. Umat berkesemapatan untuk melaksanakan persembahyangan mulai saat ini sampai dengan nyineb yaitu 11 s/d 14 Oktober 2011. Sedangkan untuk jajaran KPU Kabupaten Klungkung akan pedek tangkil ngaturang bakti pada saat nganyarin Rabu, 12 Oktober 2011, karena pada saat puncak pujawali bersamaan dengan Piodalan di Padmasana setempat. (wpmediacenterkpuklk)

Selasa, 11 Oktober 2011

KEAKRABAN IRINGI SUASANA PUJA WALI DI PADMASANA KPU KLUNGKUNG

Ngayah ngaturang prayascita
Semarapura. Nemoning Purnama Kapat, Anggara Paing, Sasih Kapat, Selasa, 11 Oktober 2011, Umat Hindu Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung mengadakan Upacara Puja Wali /Piodalan ngetiban (satu tahun sekali menurut kalender Bali) di Pelinggih Padmasana dan Penunggun Karang. Sebagai Umat Hindu harus selalu eling terhadap apa yang telah digariskan oleh leluhur dan sesuai dengan kitab suci Weda maupun dasar sastra yang telah ada. Dalam Agama Hindu dikenal yang namanya Panca Yadnya yaitu : Dewa Yadnya (persembahan/korban suci tulus iklas kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa beserta prebawanya), Rsi Yadnya (persembahan suci tulus iklas kepada para Rsi/Pendeta/Pemuput yadnya/Orang Suci), Pitra Yadnya (persembahan suci tulus iklas kepada para leluhur), Manusa Yadnya (upacara suci kepada sesama manusia), Butha Yadnya (korban suci tulus iklas kepada para Butha/Ibu Pertiwi). Dengan konsep tersebut jajaran Komisi Pemilihan Umum mengadakan Puja Wali setiap tahun sekali di Padmasana setempat.

                        Upacara Puja Wali yang dilengkapi dengan Pecaruan Eka Sato (ayam brumbun) diareal masing – masing pelinggih ini dipuput oleh Jero Mangku Pura Dalem Kresek (Jero Mangku Suar), diawali dengan pemrayascita di lingkungan kantor. Menurut Srati Banten Ni Nyoman Ardani, Upakara Prayascita bertujuan membersihkan sarana dan prasarana upakara serta lingkungan tempat pujawali agar nantinya saat pelaksanaan upacara berlangsung dengan suci, prayascita juga dilakukan kepada umat pemedek agar mereka dalam persembahyangan nanti bisa khusuk dan bakti suci antara pikiran, ucapan dan prilaku tegas wanita yang juga merupakan istri dari staf secretariat.
                        Sedangkan menurut Ketut Sukiasna yang dipercaya untuk mengurus segara keperluan upakara Puja Wali mengatakan, agar memaknai Puja Wali ini tidak hanya pada upakara sesaat namun agar menjadi sebuah tonggak bagi umat Hindu untuk menjalankan ajaran agama serta selalu bakthi kehadapan Ida Sang Hyang Widi dalam kesempatan apapun setiap hari. Puja Wali yang berjalan khidmat ini dihadiri oleh Ketua KPU Anak Agung Gde Parwatha, Anggota Tjokorda Raka Partawijaya, Sekretaris I Dewa Ketut Sueta Negara beserta staf sekretariat ini dilanjutkan dengan persembahnyangan bersama dengan Puja Trisandya dan Kramaning Sembah.
(Umat bersila menunggu persembahyangan)
Suasana keakraban dan rasa kekeluargaan terlihat pada saat nunas lungsuran atau nyaagang, dimana seluruh umat nunas/makan bersama tanpa mengenal status dan derajat. Seluruh jajaran nyaagang lungsuran dengan tidak merasa canggung dan saling bercengkrama, tawa canda membuat kenikmatan tersendiri yang belum tentu didapat pada saat suasana kerja. Hal ini menjadi sebuah contoh harmonisasi antar umat yang harus selalu dipupuk kemudian hari serta rasa gotong royong guna dalam menyelesaikan sebuah permasalahan nantinya. Kini waktunya jajaran KPU Klungkung untuk mendekatkan diri kepeda sang pencipta setelah beberapa lama berkutat pada tugas/kewajiban menjalankan Pemilihan Umum.
Ketua KPU Klungkung Anak Agung Gde Parwatha berharap kedepan upacara puja wali bisa ditingkatkan dengan kelengkapan Mlaspas Madya dengan Upakara Bebangkit. Hal ini perlu karena bangunan Padmasana sudah rampung diperbaiki dan dulu hanya diupacarai dengan upakara pemlaspas alit. Mlaspas Madya penting guna menyucikan sarana padmasana dan Penunggun karang agar suci dan selalu menjadi pelinggih Beliau serta menjadi tempat bagi umat dalam mendekatkan diri serta bakti tulus kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa. Dapat disampaikan untuk pembangunan tembok penyengker dan lantai tempat suci tersebut merupakan hasil gotong royong dan swadaya jajaran KPU Klungkung serta pengerjaannya juga dilakukan staf. (wpmediacenterkpuklk)

Kamis, 06 Oktober 2011

KPU KLUNGKUNG CERAHKAN SMK N 1 NUSA PENIDA TENTANG PENTINGNYA PEMILU



Nusa Penida, Unsur – unsur yang harus dipenuhi untuk menjadi sebuah Negara seperti harus adanya Wilayah, Pemerintahan, Rakyat, Pengakuan dari Negara lain. Dari unsur tersebut diatas Pemerintah adalah salah satunya, itu berarti untuk membentuk pemerintahan harus adanya lembaga – lembaga Negara. Indonesia saat ini terdiri dari beberapa lembaga Negara seperti, Eksekutif terdiri dari Presiden, Gubernur dan Bupati (Pemerintah), Legislatif yaitu : DPR, DPD, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota, Yudikatif seperti lembaga hukum, lembaga konstitusi seperti KPK, lembaga keuangan  seperti BPK, BPKP da lembaga lain.
                        Dari lembaga tersebut merupakan anggotanya dipilih oleh rakyat dengan Pemilihan Umum dan lembaga lain merupakan bentukan dari lembaga yang dipilih oleh rakyat tersebut. Adapun lembaga dimaksud Dewan Perwakiln Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota, Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati. Pilihan Rakyat ini dilakukan dengan demokratisasi yang umumnya disebut Pemilihan Umum.  Pemilihan Umum merupakan hajatan lima tahunan sesuai dengan tingkatanya.  Maka dari itu Pemilihan Umum atau menjadi sangat penting bagi bangsa dan Negara yang berdaulat. Dengan pentingnya Pemilu maka partisipasi masyarakat sangat diharapkan. Masyarakat pemilih untuk aktif mencari informasi dan menggunakan haknya dan memilih calon – calon pemimpin yang akan membawa nasib kita lima tahun kedepan. Salah pilih berarti nasib kita gadaikan kepada mereka lima tahun lamanya. Untuk itu menjadi pemilih yang cerdas diperlukan saat ini, karena dengan memilih wakil – wakil yang berkompeten dan penuh tanggung jawab membawa kemakmuran dan kepedulian terhadap kehidupan sosial masyarakatnya. Siswa SMA merupakan insan – insan muda atau intelektual muda tulang punggung Negara yang kedepan bisa menjadi pemimpin tinggal menunggu waktu,  maka dari itu tuntutlah ilmu setinggi – tingginya. Yang bercita – cita menjadi pemimpin adalah hal yang mulia, jangan sampai nanti kita hanya sebagai orang yang bisa hanya meminta namun menjadi penentu kebijakan. Janganlah jadi pengemis di daerah sendiri namun jadilah tuan rumah yang berkuasa di daerah kita dan bahkan didaerah orang lain, jelas anggota KPU yang memberikan sosialisasi di SMK N 1 Nusa Penida, Kamis 6 Oktober 2011 siang.
                        Sosialisasi yang dihadiri oleh Ketua KPU Anak Agung Gede Parwatha, Anggota Tjokorda Raka Partawijaya, Dewa Gde Oka Subawa, I Made Kariada, Sekretaris Dewa Ketut Sueta Negara beserta Staf banyak membahas tetang pentingnya pemilu dan meningkatkan partisipasi masyarakat agar tidak golput serta mengurangi kecurangan seperti money politik, dan hal negatif lainnya agar pemilu di Indonesia umumnya dan Klungkung khususnya bisa berhasil dan bermanfaat bagi masyarakat dan asas pemilu yaitu Langsung Umum Bebas Rahasia Jujur dan Adil (Luberjurdil) bisa terlaksana dengan baik.(wpmediacenterkpuklk)

LEMBAGA NEGARA PENENTU KEBIJAKAN PILIHAN RAKYAT DISOSIALISASIKAN KEPADA SISWA SMA N 1 NUSA PENIDA

Doakan para korban kapal tenggelam sebelum sosialisasi
Nusa Penida, Kebanyakan lembaga formal yang ada dipemerintah dan merupakan penentu kebijakan terhadap kehidupan berbangsa dipilih oleh rakyat melalui Pemilihan Umum. Hal tersebut diungkap Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung pada acara Sosialisasi kepada pemilih pemula Kamis, 6 Oktober 2011 pada SMA N 1 Nusa Penida. I Made Karida, SE anggota KPU Klungkung yang pada saat itu sebagai narasumber didampingi Ketua KPU Anak Agung Parwatha, anggota lainnya Tjokorda Raka Partawijaya, Dewa Gde Oka Subawa dan Sekretaris I Dewa Ketut Sueta Negara beserta beberapa staf Sekretariat menjelaskan secara terperinci beberapa lembaga – lembaga Negara yang ada di Indonesia. Pihaknya mengungkapkan secara terperinci sampai unsur dari berdaulatnya sebuah Negara. Unsur – unsur yang harus dipenuhi untuk menjadi sebuah Negara seperti harus adanya Wilayah, Pemerintahan, Rakyat, Pengakuan dari Negara lain. Dari unsur tersebut diatas Pemerintah adalah salah satunya, itu berarti untuk membentuk pemerintahan harus adanya lembaga – lembaga Negara. Indonesia saat ini terdiri dari beberapa lembaga Negara seperti, Eksekutif terdiri dari Presiden, Gubernur dan Bupati (Pemerintah), Legislatif yaitu : DPR, DPD, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota, Yudikatif seperti lembaga hukum, lembaga konstitusi seperti KPK, lembaga keuangan  seperti BPK, BPKP da lembaga lain.
siswa ikuti sosialisasi dengan tekun
                        Dari lembaga tersebut merupakan anggotanya dipilih oleh rakyat dengan Pemilihan Umum dan lembaga lain merupakan bentukan dari lembaga yang dipilih oleh rakyat tersebut. Adapun lembaga dimaksud Dewan Perwakiln Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota, Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati. Pilihan Rakyat ini dilakukan dengan demokratisasi yang umumnya disebut Pemilihan Umum.  Pemilihan Umum merupakan hajatan lima tahunan sesuai dengan tingkatanya.  Maka dari itu Pemilihan Umum atau menjadi sangat penting bagi bangsa dan Negara yang berdaulat. Dengan pentingnya Pemilu maka partisipasi masyarakat sangat diharapkan. Masyarakat pemilih untuk aktif mencari informasi dan menggunakan haknya dan memilih calon – calon pemimpin yang akan membawa nasib kita lima tahun kedepan. Salah pilih berarti nasib kita gadaikan kepada mereka lima tahun lamanya. Untuk itu menjadi pemilih yang cerdas diperlukan saat ini, karena dengan memilih wakil – wakil yang berkompeten dan penuh tanggung jawab membawa kemakmuran dan kepedulian terhadap kehidupan social masyarakatnya. Siswa SMA merupakan insan – insan muda atau intelektual muda tulang punggung Negara yang kedepan bisa menjadi pemimpin tinggal menunggu waktu,  maka dari itu tuntutlah ilmu setinggi – tingginya. Yang bercita – cita menjadi pemimpin adalah hal yang mulia, jangan sampai nanti kita hanya sebagai orang yang bisa hanya meminta namun menjadi penentu kebijakan. Janganlah jadi pengemis di daerah sendiri namun jadilah tuan rumah yang berkuasa di daerah kita dan bahkan didaerah orang lain, sloroh anggota yang masih muda ini.
                        Sedangkan Ketua KPU Anak Agung Gde Parwatha menyatakan disela – sela kegiatan kepada Media Center KPU Klungkung bahwa  tujuan mensosialisasikan pemilu dan hakekat pemilu kepada pemilih pemula karena siswa SMA akan menjadi jembatan penghubung informasi kepada masyarakat sekitar dan juga merupakan pemilih pemula yang potensial untuk sadar dan berpera aktif dalam pemilu sebagai pemilih ataupun bisa saja sebagai yang akan dipilih pada waktunya.(wpmediacenterkpuklk)

Senin, 03 Oktober 2011

KPU KLUNGKUNG DATANGI SMA WISATA DHARMA LEMBONGAN

Lembongan, Untuk memantapkan sosialisasi tentang hakekat dan pentingnya Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung mendatangi salah satu Sekolah menengah Atas yang berada di Kepulauan. Sekolah tersebut berada di Pulau Nusa Lembongan Kecamatan Nusa Penida tepatnya di perbatasan antara Lembongan – Ceningan. Sosialisasi yang diadakan Senin, 3 Oktober 2011 ini diisi oleh Anggota KPU I Made Kariada, SE didampingi Made Sri Utami memberikan pengetahuan tentang pelaksanaan Pemilu kedepan. Kariada menjelaskan bahwa pemimpin dan lembaga tinggi negara keanggotaanya diisi melalui proses demokrasi lima tahunan seperti Pemilihan Umum. Dari Pusat lembaga tersebut yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwailan Daerah (DPD), Presiden dan Wakil Presiden. Untuk daerah seperti Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi maupun Kabupaten/Kota termasuk Gubernu, Bupati dan Walikota. Maka dari itu dengan lembaga – lembaga ini yang akan menahkodai negara dan daerah dalam melaksanakan pemerintahan selama lima tahun. Maka dari itu memilih orang yang tepat sangatperlu dipikirkan secara matang dan proses Pemiliha Umum harus berjalan sesuai dengan aturan, agar menghasilan pemimpin yang tepat dan cerdas serta peduli akan nasib rakyatnya.
            Siswa SMA saat ini penting tahu dan paham agar nantinya menjadi pemilih yang cerdas untuk menyalurkan aspirasi tanpa dipengaruhi oleh politk uang atau janji.  Siswa SMA saat ini harus relajar dengan rajin tempuh ilmu setinggi tingginya agar nati bisa jadi calon pemimpin yang handal karena syarat formal sampai saat ini harus lulus minimal Sekolah Menengah Atas. Selain lembaga yang dijelaskan tadi lembaga – lembaga lain yang begitu penting dalam berkehidupan bernegara di Indonesia dipilih oleh lembaga hasil Pemilu yaitu lembaga Yudikatif, Konstitutif dan lembaga hukum lanilla. Mejadi Pemilih yang cerdas sangat penting guna memilih pemimpin yang cerdas pula tegas Kariada melanjutkan penjelasaanya.


Ditahun 2013 nanti Kabupaten Klungkung akan menyongsong dua Pemilihan Umum yaitu Pemilu Kepala Daerah Propinsi (gubernur) dan Pemilu Kepala Daerah Kabupaten (Bupati) maka dari itu mulai saat ini KPU Klungkung berusaha untuk memberikan pengertian dan penyadaran Sejas dini kepada masyarakat guna meningkatkan partisipasi aktif dan juga mengurangi yang sering disebut Golput. Dipilihnya Sekolah Menengah Atas untuk menjadi sasaran karena  sebagai kaum intelektual muda setelah mendapat penjelasan sekarang tidak mentok namun   diharapkan bisa ditularkan kepada masyarakat sekitar minimal kepada keluarga.

Sosialisasi sangat diterima dengan antusias oleh seluruh jajaran SMA Pariwisata Wisata Dharma Lembongan ini terbukti siswa sangat serius mengikuti penjelasan dan KPU Kabupaten Klungkung dengan sesekali tersenyum mendengar selingan lelucon dari narasumber dan juga sambutan baik dan dukungan dari pihak Guru dengan fasilitas yang diberikan. Dapat disampaikan Lembongan yang merupakan tempat SMA Pariwisata Dharma Wisata ini dapat ditempuh dengan jalar laut dari Sanur, Denpasar. Lembongan merupakan salah satu desa yang keberdaanya di Kepulauan Nusa Penida dan merupakan pulau terpisah. Di Pulau Nusa Lembongan terdiri dari dua desa yaitu Desa Lembongan dan Jungut Batu. Daerah ini merupakan destinasi Pariwisata yang terkenal di manca negara yang akomodasinya lengkap dengan penginapan berupa villa dan juga wisata laut, serta transportasi yang terjangkau. Keunikan pulau ini sangat dikagumi dengan alam darat, tebing dan laut yang sangat menawan maka dari itu sangat tepat jika untuk dipilih sebagai persinggahan atau berlibur. Juga sangat tepat jika Pemilu dadaerah ini berjalan dengan lancar, aman guna contoh akan situasi saat Pemilu di Bali, untuk itu KPU memberikan sosialisasi yang cukup intens kepada masyarakatnya. (wpmediacenterkpuklk)