Sabtu, 27 Agustus 2011

SISWA SMK PARIWISATA YAPPARINDO PILIH PEMIMPIN KEDEPAN YANG BERPENDIDIKAN TINGGI NAMUN JUGA HARUS CERDAS

Semarapura, Hal itu diungkapkan oleh I Made Kariada, SE (anggota KPU Klungkung) dalam kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata Yayasan Pariwisata Indonesia (Yapparindo) Sabtu, 27 Agustus 2011, setelah ada pertanyaan dari siswi yang mengatakan apa calon pemimpin harus berpendidikan tinggi. Made Kariada lanjut menjelaskan memang untuk sekarang untuk menjadi calon legislatif maupun eksekutif yang dipilih rakyat dengan pendidikan Sekolah Menengah Atas atau sederajat sesuai Undang – Undang yang masih berlaku sampai saat ini. Selain pertanyaan diatas juga disampaikan oleh siswa apa dimaksud dengan Mafia Pemilihan Umum karena istilah tersebut selalu disebutkan di media terutama televisi - televisi, Anggota KPU asal Jungutbatu ini menyebutkan bahwa Mafia Pemilu adalah orang atau sekumpulan orang yang secara terorganisir untuk membelokkan pelaksanaan Pemilihan Umum untuk menjadi tidak baik. Tapi secara undang – undang yang berhubungan dengan Pemilihan umum tidak dikenal dengan istilah mafia pemilu. Maka istilah itu hanya sebagai bahasa dalam media massa dan masyarakat, namun Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klungkung berusaha untuk menghindari dan meniadakan kegiatan tersebut walau dengan berabagai keterbatasan. wawasan berkebangsaan dan bernegara harus dipupuk sejak dini agar rasa nasionalisme lebih meningkat dewasa ini.
                        Pengetahuan Pemilihan Umum sangat perlu disampaikan untuk menyiapkan kader – kader pemilih atau yang akan dipilih dalam pemilu nantinya. Maka dari itu KPU Kabupaten Klungkung menyasar siswa – siswi SMA/K sederajat guna sebagai kaum intelektual muda dalam menyalurkan informasi. Memang pengetahuan Pemilu sudah didapatkan dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKN) namun saat KPU Kabupaten Klungkung memperdalam pengetahuan tersebut sambil membuka wawasan anak didik terhadap ilmu pengetahuan tersebut. Sedangkan Ketua KPU Klungkung Anak Agung Gde Parwatha menyampaikan KPU memulai untuk sebagai tonggak dalam mengurangi korupsi, pencucian uang, politik uang dengan memasang spanduk dan baliho dibeberapa tempat yang strategis bertuliskan No Coruption, No Money Laundry, No Money Politic. Pihaknya juga menjelaskan siswa – siswi untuk mengenyam pendidikan lebih tinggi agar nanti bisa menjadi pemimpin yang amanah dan peduli terhadap rakyat serta cerdas dalam ilmu pengetahuan serta teknologi. (wpmediacenterkpuklk).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar